Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Jumhur Hidayat: Kekuasaan Bisa Semakin Liar!

May Day adalah tonggak perjuangan buruh yang belum selesai dan mungkin tidak akan pernah selesai. Gerakan buruh harus ungkap permasalahan nyata sebaga

zoom-in Jumhur Hidayat: Kekuasaan Bisa Semakin Liar!
NET
Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat 

Ditulis oleh : Citizen Journalist, Ricky Tamba

TRIBUNNERS -  "May Day adalah tonggak perjuangan buruh yang belum selesai dan mungkin tidak akan pernah selesai. Gerakan buruh harus ungkap permasalahan nyata sebagai perjuangan kolektif, tak terpecah kegiatan lain yang substansinya simpangkan nilai perjuangan!"

Hal itu diucapkan tokoh gerakan buruh, Jumhur Hidayat, saat dialog Pra May Day 2016 yang digelar oleh Serikat Pekerja Nasional (SPN), Rabu (27/4/2016).

Menurut dia, banyak anggapan buruh itu pekerja kasar. Padahal, selain komisaris dan direksi perusahaan sebagai wakil dari pemodal, mayoritas adalah kaum buruh.

Juga jangan pandang sebelah mata gerakan buruh yang sedang tuntut hak, karena dengan itu karyawan kantoran pun terima dampak nyata peningkatan kesejahteraan.

"Ketimpangan Indonesia meningkat. Dulu waktu Orde Baru runtuh, tingkat kesenjangan hanya 0,32 dan kini 0,41. Artinya reformasi gagal dalam pemerataan. Saat ini sudah mirip-mirip Orde Baru dengan munculnya ide pasal penghinaan presiden, pencemaran nama baik untuk bungkam aktivis, hingga ada 26 buruh yang diadili karena aksi," kritiknya.

Kondisi terkini dinilai bisa lebih berbahaya karena gerakan buruh dan rakyat berhadapan dengan penguasa yang dikendalikan korporasi (pengusaha) dan gunakan alat negara seperti polisi dan tentara untuk capai tujuannya.

BERITA REKOMENDASI

"Kekuasaan bisa semakin liar. Penggusuran Pasar Ikan dan penguasa yang ketakutan batalkan reklamasi contoh nyatanya. Pemerintah yang harusnya santun dan sopan ke rakyat sekarang malah membungkuk ke pengusaha dan pemodal. Semakin 'bengis' ke rakyat walau tak harus berwajah bengis," ujar aktivis mahasiswa 80-an itu.

Turut hadir Iwan Kusmawan (Ketua Umum SPN) dan Ribut Santoso (Ketua Litbang) serta jajaran SPN Bogor, Sukabumi, Depok dan Bekasi yang akan pimpin aksi Hari Buruh, Minggu (1/5/2016).

Senada, Iwan menyindir May Day seolah menyimpang jadi perayaan yang terpisah-pisah, hingga tinggal balap karung yang belum ada.

Dia tegaskan SPN akan perjuangkan agar upah padat karya yang ditetapkan Gubernur Jawa Barat tidak lebih rendah dari Upah Minimum Provinsi (UMP).

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas