Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Ribuan Roket Bombardir Suriah KAMMI Tuntut PBB Berikan Sanksi
Serangan brutal di Aleppo belum lama ini menyita perhatian dunia Islam internasional. Sebanyak 1000 roket milik teroris menyerang Aleppo sejak 23 Apri
Ditulis oleh : Maryam, Humas KAMMI
TRIBUNNERS - Serangan brutal di Aleppo belum lama ini menyita perhatian dunia Islam internasional. Sebanyak 1000 roket milik teroris menyerang Aleppo sejak 23 April lalu. Sejak 27 April lalu dilaporkan 40 warga tewas dan lebih dari 300 warga mengalami luka-luka.
Kepala Departemen Dunia Islam KAMMI, Susanto Triyogo menyatakan pihaknya menuntut PBB segera memberikan sanksi. "PBB harus tegas memberikan sanksi keras kepada Rusia, rezim Assad, dan sekutunya," ujar Susanto.
Ketua Bidang HLN Adhe Nuansa Wibisono menambahkan beberapa pernyataan sikap dari KAMMI.
"Pertama, pembantaian brutal pasukan Assad yg mengambil nyawa ratusan orang tidak berdosa di Aleppo merupakan perbuatan yg tidak manusiawi dan melanggar prinsip-prinsip dan hukum international. Kedua, meminta pemerintah Indonesia terlibat aktif dalam menyelesaikan konflik di Aleppo. Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di dunia dan disisi lain tidak sesuai dengan amanat konstitusi UUD 1945," kata alumni UI ini.
Lebih lanjut, kata Adhe, adalah memberikan tekanan kepada DK PBB untuk memberikan perlindungan international bagi Rakyat Aleppo.
"Point berikutnya memberikan tekanan kepada PBB untuk memberikan sanksi terhadap Rusia dan rezim Bashar Assaad atas pembantaian Aleppo," tegasnya.
Ketua, Humas KAMMI, Safarin Novarizal mengatakan bahwa sebagai bentuk solidaritas, KAMMI se-Indonesia akan melakukan aksi penggalangan dana serentak.
"Jika pembantaian terus berlanjut, KAMMI akan mempotes Kedutaan Besar Russia sebab terlibat tragedi pembantain tersebut," tuturnya.