Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Virtual Reality Teknologi Informasi Masa Depan
Saat ini merupakan zamannya teknologi informasi, perpindahan informasi sangatlah cepat sehingga banyak sekali teknologi baru yang diciptakan.
Ditulis oleh : Rendra Surya Setyoardi, Citizen Journalist
TRIBUNNERS - Saat ini merupakan zamannya teknologi informasi, perpindahan informasi sangatlah cepat sehingga banyak sekali teknologi baru yang diciptakan.
Salah satu teknologi tersebut adalah virtual reality atau dalam bahasa Indonesia berarti realitas maya.
Virtual reality adalah sebuah teknologi yang membuat penggunanya melihat grafis dunia maya namun seperti berada di dalam dunia nyata.
Penggunanya dapat berinteraksi dengan apa yang ada di dunia maya tersebut. Teknologi itu berawal dari penciptaan cerita fiksi sains oleh Stanley G Weinbaum berjudul “Pygmalion's Spectacles” pada tahun 1935, cerita tersebut menceritakan karakter utamanya DanBurke bertemu dengan professor Albert Ludwig yang menciptakan sebuah kacamata yang dapat memutar film dengan suara, memiliki bau, dan dapat disentuh.
Lalu pada tahun 1950 diciptakan alat bernama Sensorama yang menggunakan layar sebagai penampil gambar ceritadan untuk menggunakannya memerlukan beberapa indera. Dari situlah model virtual reality masa depan tercipta. Virtual Reality terus mengalami perkembangan hingga sekarang ini.
Banyak perusahaan besar sedang mengembangkan teknologi ini, beberapayang terkenal adalah Oculus, HTC, Valve, dan PlayStation.
Virtual reality memiliki komponen seperti 2 buah lensa dan lcd, spacer(sebagai pemberi jarak antara lcd), papan sirkuit (berisi ARM prosesor, sensor gyroscope, sensor accelerometer), housing/cover (tempat lensa dan driver), backlight, dan controller (alat yang dipakai pengguna agar dapat berinteraksi dengan dunia maya yang ada di virtual reality).
Ada juga virtual reality yang hanya menggunakan 2 buah lensa dan housingnya berasal dari kardus yang dibuat oleh Google bernama Google Cardboard. Virtual reality membutuhkan device yang memberinya input grafis seperti personal computer, laptop, playstation, dan handphone.
Virtual reality menyajikan sebuah tampilan grafis yang berasal dari komputer, handphone, atau alat lain. Grafis tersebut dikirim melalui kabel HDMI (untuk komputer dan konsol game), jika tampilan grafis berasal dari handphone maka hanya menggunakan layar handphone saja tanpa kabel apapun.
Tentu saja grafis yang dihasilkan akan lebih bagus jika berasal dari komputer atau konsol game. Grafis tersebut ditampilkan ke dalam 2 buah layar lcddi dalam housing yang nantinya akan dilihat oleh mata pengguna.
Kelengkungan grafis disesuaikan seperti kelengkungan mata manusiamemandang pada umumnya, oleh karena itu pengguna akan merasa seperti berada di dunia nyata.
Pengguna juga akan memiliki badan virtual di dalam dunia maya tersebutdan akan bergerak sesuai dengan gerakan kepala ataupun gerakan controller.
Virtual reality yang dapat menampilkan grafis bagus membutuhkan spesifikasi komputer yang cukup tinggi untuk dapat memainkannya.
Contohnya untuk menggunakan HTC Vive dengan lancar,membutuhkan PC yang memiliki RAM minimal 4GB, CPU minimal Intel i5 atau AMD FX 8350, GPU minimal Nvidia GeForce GTX 970 atau AMD Radeon R9 290, system operasi minimal Windows 7 SP.
Harga virtual reality sangat bervariasi dimulai dari 40 ribu Rupiah untuk Google Cardboard hingga sekitar 10 juta Rupiah untuk HTC Vive.
Virtual Reality memiliki banyak sekali manfaat dalam berbagai bidang kehidupan manusia, diantaranya:
1. Komunikasi, dengan virtual reality komunikasi serasa menjadi lebih nyata dan menyenangkan karena dapat bertemu secara langsung di dunia maya.
2. Edukasi, virtual reality dapat digunakan untuk mempermudah proses belajar mengajar, misalnya para murid dapat diajak melihat tempat-tempat bersejarah dengan menggunakan alat tersebut.
3. Pemodelan, virtual reality dapat digunakan untuk memodelkan sebuah arsitektur desain mobil, dan desain produk. Hal tersebut akan menjadi lebih mudah dan presisi dengan menggunakan alat ini.
4. Pelatihan/Simulasi,virtual reality juga telah digunakan untuk latihan para tentara. Tentara menggunakan virtual reality untuk meningkatkan kemampuan mereka sebelum benar-benar masuk dalam situasi nyata.
5. Game, di bidang ini virtual reality sangatlah berkembang pesat, banyak game-game berbasis virtual reality bermunculan.
6. Terapi, virtual reality juga dapat digunakan untuk terapi phobia.Pasien yang memiliki phobia akan ditunjukkan gambaran lingkungan yang membuatnya phobia, kemudian pasien akan diberi rangsangan virtual sehingga phobianya akan hilang.
7. Travelling, dengan virtual reality seseorang dapat mengunjungi tempat-tempat yang ada di seluruh dunia tanpa harus benar-benar pergi ke sana.
Dibalik manfaat tersebut juga terdapat beberapa dampak negatif, yaitu virtual reality dapat mengakibatkan motion sickness bagi beberapa orang.
Motion sickness adalah keadaan dimana mata pengguna tidak dapat beradaptasi dengan perubahan gambar di dunia virtual membuat pengguna menjadi pusing dan sakit kepala.
Hal itu dapat disebabkan karena grafis yang ditampilkan oleh virtual reality masih memiliki jeda antara perpindahan pixelnya.
Hal tersebut juga dapat mengakibatkan rasa mual seperti mabuk laut bagi beberapa pengguna. Menggunakan virtual reality secara terus menerus tanpa henti juga dapat menyebabkan mata menjadi kering.
Dilihat dari manfaat serta dampak positif yang ditimbulkan dari adanya alat ini, untuk masa mendatang sangatlah besar kemungkinannya teknologi ini berkembang hingga manusia benar-benar merasakan seperti berada di dalam dunia nyata.
Penggunanya dapat berjalan tanpa menggunakan controller seperti sekarang ini, dapat menggunakan semua indra seperti pembau (dapat mencium bau-bauan), peraba (dapat menyentuh langsung benda yang ada di dunia maya), hingga perasa (makanan yang ada di dalamdunia maya memiliki rasa seperti di dunia nyata).
Semua hal itu dilakukan hanya dengan memanipulasi otak manusia sehingga semuanya tampak seperti nyata.