TRIBUNNERS - Gong telah ditabuh, kita telah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Presiden Joko Widodo pun berujar bahwa siap tidak siap, Indonesia harus siap, namun sudah siapkah indonesia?

Masih segar dalam ingatan kita visi presiden yang disampaikan saat menghadiri Special AS-ASEAN (ASEAN-US Summit 2016) untuk mengembangkan UKM dan teknologi dan ekonomi digital.

Presiden Jokowi pun juga menjelaskan bahwa terjalinnya kerja sama kedua bidang ini dapat mendorong tumbuhnya sumber- sumber pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat ASEAN dan Indonesia.

Namun, membuat UKM sebagai pilar ekonomi bangsa bukan perkara mudah. Sebenarnya pemerintah sudah cukup memperhatikan UKM, hal ini terbukti dengan nilai indeks kebijakan UKM Indonesia sebesar 4,1.

Nilai tersebut memang sudah lebih besar bila dibandingkan dengan rata-rata negara se ASEAN dengan nilai indeks 3,7.

Tetapi, nilai indonesia masih dibawah singapura yang memiiliki nilai indeks 5,4 dan malaysia dengan nilai indeks 4,7. Sudah saatnya bagi UKM indonesia untuk berbenah, apalagi memasuki era MEA, persaingan semakin bebas dan semakin ketat.

Salah satu cara sebenarnya telah disebutkan dalam visi presiden Joko Widodo yaitu mengembangkan UKM dan teknology dan ekonomi digital.

Penggunaan teknologi yang tepat, dengan implementasi yang maksimal sebenarnya mampu meningkatkan nilai UKM Indonesia agar dapat bersaing dengan negara-negara ASEAN lain atau bahkan dunia. Salah satu teknologi tersebut adalah ERP. Apa itu ERP?

ERP, kepanjangan dari Enterprise Resource Planning adalah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang mencakup dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas yang berpengaruh luas bagi perusahaan.

ERP juga menghubungkan pelanggan dengan supplier dalam satu rantai ketersediaan dan membantu pengambilan keputusan dengan model-model bisnis yang telah teruji. Bagaimana caranya implementasi ERP bisa meningkatkan nilai UKM?

Alasan utama mengapa implementasi ERP penting bagi perusahaan adalah karena persentase perusahaan dalam efisiensi akan meningkat secara signifikan.

Dengan ERP proses bisnis yang rumit, serta proses pengerjaan yang biasanya dilakukan secara manual dan menyebabkan membengkaknya anggaran bisa ditekan sekecil mungkin. Solusi bisnis ini tentu menawarkan sangat kemudahan akibat banyaknya proses yang di otomatisasi sehingga meningkatnya kecepaan proses bisnis dan meningkatnya keuntungan perusahaan.

Dari segi karyawan, kerja karyawan berkurang akibat  karyawan dimudahkan dengan otomasisasi yang telah dilakukan oleh sistem sehingga terbebas dari tugas-tugas yang seharusnya dapat dikerjakan sistem.

Dari segi perusahaan, perusahaan jadi mampu lebih responsif terhadap berbagai kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, contohnya adalah penghapusan proses bisnis yang tidak perlu, penyederhanaan proses bisnis, atau bahkan menyatukan proses bisnis yang ada.

Keuntungan lain adalah memberikan kemudahan saat mengakses data, karena semua laporan dan data sudah bisa diakses dimana saja.

Namun, meskipun dengan berbagai macam kelebihan yang telah ditawarkan oleh implementasi ERP untuk perusahaan, namun sayangnya masih sangat sedikit UKM yang mengimplementasikan ERP untuk bisnisnya.

Hal ini umumnya disebabkan oleh dua faktor, yang pertama adalah harga yang relatif mahal, dan kebanyakan orang merasa mengimplementasikan ERP sulit dan memakan waktu lama.

Namun sebenarnya sejak beberapa tahun belakangan ini sudah banyak software ERP yang telah dirangkan khusus bagi UKM yang ingin mengimplementasikan ERP pada proses bisnisnya.

Vendor penyedia ERP terkemuka seperti SAP, oracle, microsoft pun telah memberikan penawaran software ERP yang sesuai dengan tingkat bisnis UKM. Implementasi ERP pun tidak lagi membutuhkan waktu lama.

Oleh karena itu diperlukan juga bantuan dari pemerintah untuk memberikan pengetahuan tentang ERP kepada para pemilik UKM agar para pemilik UKM mulai mempertimbangkan untuk meningkatkan nilai UKMnya dengan mengimplementasikan ERP.

Harapannya dengan begitu visi pemerintah mengembangkan UKM dan teknologi dan ekonomi digital tercapai sehingga terbentuk iklim yang sesuai bagi UKM untuk mampu menjadi penopang ekonomi bangsa dan mampu menjadi penantang serius dalam era MEA.