Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Edelweiss Lambang Cinta Abadi di Kaki Gunung Merapi

Bunga Edelweiss atau nama latinnya Anaphalis Javanica adalah jenis bunga yang dilindungi karena keindahan dan jumlahnya yang sangat terbatas.

Editor: Samuel Febrianto
zoom-in Edelweiss Lambang Cinta Abadi di Kaki Gunung Merapi
raredirndl.wordpress.com
Bunga Edelweiss 

Ditulis oleh : Nina Andriyani dan Tiffani Paramitha

TRIBUNNERS - Bunga Edelweiss atau nama latinnya Anaphalis Javanica adalah jenis bunga yang dilindungi karena keindahan dan jumlahnya yang sangat terbatas.

Bunga Edelweiss hanya dapat ditemukan di puncak gunung tertentu.Bunga Edelweiss berasal dari Bahasa Jerman yaitu ‘Edel’ yang berarti mulia dan ‘Weiss’ yang berarti putih.

Bunga Edelweiss memiliki ciri-ciri berdaun panjang, tipis dan berbulu lebat; bagian tengah bunga berwarna oranye dan kepala bunga yang menyerupai aster. Edelweiss cocok tumbuh pada kondisi panas terik di daerah terbuka di kawah dan puncak gunung.Edelweiss tidak bisa tumbuh di dalam hutan yang gelap dan lembab.

Bunga ini selalu menjadi magnet bagi para wisatawan di beberapa gunung di Indonesia. Gunung-gunung yang ditumbuhi bunga Edelweiss ini antara lain, Gunung Rinjani, Gunung Gede, Gunung Mahameru, Gunung Merbabu dan Gunung Merapi.

Bunga Edelweiss sering disebut-sebut sebagai lambang cinta abadi. Sebutan ini muncul karena dibutuhkan perjuangan yang sangat besar untuk mendapatkan bunga Edelweiss.

Jika kita ingin mendapatkan bunga Edelweiss tersebut, kita harus bersusah payah untuk mendaki gunung. Sama halnya dengan kita mencari cinta sejati yang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit.

BERITA TERKAIT

Keberadaan bunga Edelweiss juga memiliki ancaman yaitu ancaman dari para pendaki gunung itu.

Para pendaki gunung pastilah ingin memetik bunga ini sebagai kenang-kenangan karena telah berhasil menaklukkan gunung tersebut.

Selain itu, ancaman lainnya berasal dari kebakaran hutan yang bisa terjadi seperti kebakaran hutan yang terjadi di Gunung Merbabu pada tahun 2012. Kebakaran itu menyebabkan ladang bunga Edelweiss yang terdapat di Gunung Merbabu habis terbakar.

Bunga Edelweiss ini juga terdapat di puncak Gunung Merapi seperti yang terjadi di gunung-gunung lain, bunga Edelweiss di Gunung Merapi ini juga sangat dilindungi. Karena banyak para pendaki gunung yang memetik bunga Edelweiss tanpa meperhatikan apa yang akan terjadi pada bunga tersebut jika tidak dipetik dengan cara yang benar.

Namun, pada saat Gunung Merapi meletus benih-benih bunga Edelweiss yang terdapat di puncak Gunung Merapi terbawa oleh material yang dikeluarkan oleh Gunung Merapi.

Sehingga benih-benih bunga Edelweiss ikut turun bersamaan dengan material vulkanik tersebut.

Karena benih-benih bunga Edelweiss sudah terbawa aliran material tersebut, bunga Edelweiss akhirnya tumbuh bertebaran di kaki Gunung Merapi dan jumlahnya pun menjadi sangat banyak, sehingga karena banyaknya jumlah bunga Edelweiss membuat para masyarakat diperbolehkan untuk memetik bunga tersebut.

Bahkan banyak penduduk sekitar lereng Gunung Merapi yang tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan memetik lalu menjual bunga Edelweiss.

Bunga inipun laku keras di kalangan para wisatawan untuk dijadikan cinderamata khas dari Gunung Merapi karena keawetan dan keindahannya. Bunga Edelweiss menjadi cinderamata khas dari Gunung Merapi karena bunga ini bertebaran dengan sangat banyak di sekitar kaki Gunung Merapi saja.

Bunga Edelweiss telah memperbaiki kondisi perekonomian masyarakat sekitar Gunung Merapi pasca erupsi Gunung Merapi, karena bunga Edelweiss ini sangat laku dikalangan para wisatawan.

Pada awalnya para penduduk merasa pesimis dan putus asa karena harta dan pekerjaan mereka lenyap akibat letusan Gunung Merapi. Tetapi dengan adanya bunga ini, para penduduk bisa kembali meneruskan hidup keluarga mereka.

Harga yang ditawarkan para penjual untuk bunga ini sangat bervariasi, mulai dari harga Rp 3.000 sampai dengan harga Rp 100.000. Selain dijual di daerah Gunung Merapi, bunga ini dijual di Malioboro, Jogyakarta dan tempat-tempat lainnya di daerah sekitar Jogyakarta.

Meskipun bunga Edelweiss disebut sebagai lambang cinta abadi, bukan berarti bila kita memberikan bunga tersebut kepasangan kita cinta kita akan benar-benar abadi. Karena di dunia ini tidak ada yang benar-benar abadi.           

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas