Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Indocement: Tuduhan ke Pabrik Semen Habiskan Air Adalah Fitnah
Investasi pabrik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terbaru di Pati dipastikan akan meningkatkan ketahanan air di area pabrik, tambang dan wilayah se
Ditulis oleh : Sebastianus Epifany
TRIBUNNERS - Investasi pabrik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terbaru di Pati dipastikan akan meningkatkan ketahanan air di area pabrik, tambang dan wilayah sekitarnya.
Investasi lewat anak usahanya, PT Sahabat Mulia Sakti (SMS) ini akan memberikan tambahan air bagi masyarakat sekitar sebesar lebih dari 600 ribu meter kubik per tahun.
Kelebihan tersebut diperoleh dari pembangunan infrastruktur Dam serta Embung yang tadah hujan dan menampung limpahan banjir Sungai Juwana. Daya tampungnya diperkirakan mencapai volume 2,1 juta meter kubik per tahun.
"Kebohongan besar kalau ada pabrik semen, kemudian air jadi habis. Kami tidak pernah melakukan aktivitas penambangan di area yang ada mata airnya. Pabrik semen hanya membutuhkan air dalam jumlah sedikit, karena produksinya dry-process. Airnya pun tidak akan diambil dari mata air. Inilah yang membedakan kami dengan penambang liar," kata Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya dalam siaran pers hari ini (20/5/201).
Fakta ini sekaligus menjawab tuduhan kelompok aktivis LSM berlabel Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) bahwa SMS akan menghabiskan air, membuat kering mata air serta melenyapkan kawasan karst di Pegunungan Kendeng.
Tuduhan ini disampaikan dalam aksinya di DPRD Pati, Jawa Tengah, Jumat.
Gunretno, pentolan LSM yang selalu menolak investasi pabrik senilai Rp 7 triliun dikenal sering menyebarkan ramalan akan adanya bencana kekeringan, kemiskinan yang luar biasa dan bencana kemanusiaan akibat langkah investasi SMS di Pati tersebut.
Tuduhan LSM tersebut soal rencana perusakan karst juga langsung ditanggapi Indocement sebagai pemutarbalikan fakta.
AMDAL SMS maupun sosialisasi dinilai menjadi bukti bahwa opini Gunretno adalah tidak tepat. Kepmen 2641 tahun 2014 telah memastikan bahwa areal tambang SMS berada di luar Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) dan berimplikasi dapat ditambang.
Lahan tambang yang awalnya sekitar 10.000 ha sudah dipersempit menjadi 2.663 ha. Akibatnya, lokasi penambangan berada di luar KBAK Sukolilo dan tidak merusak sumber mata air.
“Indocement selalu memperhatikan kaidah penambangan yang benar, tidak sembarangan. Kami pasti lakukan reklamasi dan menjaga buffer-zone jika ada mata air. Menambang juga tidak akan dilakukan di bawah level mata air sekitar dan tidak menyentuh zona kedap air,” kata Christian.
Seperti diketahui, rencana investasi dari salah satu produsen semen terbesar Indonesia ini sendiri sudah menegaskan komitmen kuat mengawal pemberdayaan alam, masyarakat dan lingkungan hidup dalam proses pembangunannya.
Proyek dengan modal dalam negeri ini justru dinilai berimbas positif ke masyarakat dengan banyaknya lapangan kerja di berbagai jenis dan level pekerjaan. Tak kurang 1.650 tenaga kerja di tahap konstruksi dan sekitar 3.000 lainnya pada tahap pengoperasiannya
Indocement dikenal sebagai salah satu perusahaan tertua yang telah beroperasi selama 40 tahun dengan teknologi yang ramah lingkungan.
Hal itu dibuktikan dengan pengakuan Industri Hijau Level 5 yang diberikan oleh Kementerian Perindustrian untuk seluruh pabriknya di Citeureup, Cirebon dan Tarjun.
Indocement adalah perusahaan Indonesia pertama yang mendapat pengakuan Certified Emission Reduction dari PBB dalam Framework Convention on Climate Change Sejak 2008 lalu.
“Faktanya, semua lahan sawah dan ladang di lokasi pabrik kami tidak terjadi kekeringan. Tetap subur dan berproduksi dengan bagus. Ini adalah visi pemberdayaan masyarakat dan lingkungan yang kami jalankan dengan nyata sejak dulu,” tegas Christian.
Menurutnya, Indocement selalu menghadirkan Program Lestari Air bagi masyarakat Pati. Meskipun saat ini pabrik belum dibangun, program ini sudah meraih penghargaan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Budaya Tingkat Nasional 2015 dengan predikat tertinggi, Platinum.
Di 2012 lalu Indocement juga meraih MDGs Award dalam kategori program pelayanan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan.
Penolakan LSM atas Investasi Munculkan Pro-Kontra
Dalam kesempatan terpisah, sejumlah tokoh masyarakat Pati menyatakan penolakan atas klaim JMPPK bahwa warga Pati menolak investasi di wilayahnya.
Sumarno Wakil Ketua Persatuan Solidaritas Kepala dan Perangkat Desa Kabupaten Pati (Pasopati) dari Kayen Pati Selatan, menyatakan bahwa investasi pabrik semen di Pati mesti diselamatkan.
Kepentingan sekelompok LSM tidak dapat dipaksakan dan menggagalkan rencana pembangunan ekonomi dan kemajuan masyarakat Pati itu sendiri.
“Pati membutuhkan perbaikan ekonomi, lewat lahan pekerjaan dan pemasukan daerah dari adanya investasi yang berskala besar di pabrik semen Pati,” papar Sumarno.
Tokoh masyarakat dari Dukuh Ngerang, Desa Tambakromo Karsono juga menyatakan hal yang sama. Ia meminta penolakan yang dilakukan oleh JMPPK tak perlu dijadikan alasan untuk perpecahan.
“Pertunjukan pihak kontra beberapa tahun terakhir sudah cukup mendewasakan warga Pati. Warga tidak akan mudah diprovokasi oleh mereka,” tegas Karsono.
Keinginan kuat wilayah Pati untuk memajukan perekonomiannya sudah menjadi agenda penting Pemerintahan Kabupaten Pati.
Bupati Pati H Haryanto menyatakan kebijakan umum dan program pembangunan Pati berorientasi pembangunan yang cukup massif dan terbuka bagi investasi yang menyokong multiplier ekonomi rakyat Pati.
Pembangunan jangka menengah Kabupaten Pati diupayakan untuk mendukung kebijakan pembangunan nasional yang pro poor, pro job, pro growth dan pro environment
“Pemkab akan terus menggenjot kombinasi dari upaya pembangunan infrastruktur dan peranan bipartit dalam meningkatkan perekonomian Kabupaten Pati. Efeknya akan mendongkrak pendapatan daerah dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi Pati,” kata Haryanto beberapa waktu lalu.
Investasi pabrik semen di Pati juga akan memperbaiki ketergantungan Jawa Tengah atas pasokan semen dari dua provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.
Saat ini kebutuhan semen Jateng untuk pembangunan 58% atau sekitar 4.2 juta ton dipasok dari luar Jateng. Kabupaten Pati sendiri memiliki potensi SDA berupa bahan baku semen unggul dan cukup untuk dikembangkan.
Sarana prasarana pendukung seperti listrik dan pelabuhan di area Pati sendiri dinilai telah memadai. Rencana Tata Ruang dan Wilayah Jawa Tengah dan Kabupaten Pati memungkinkan untuk dilakukannya investasi industri semen, baik dalam konteks penambangan maupun pabriknya.
“Indocement taat pada asas hukum berlaku. Kami lebih baik bersiap lebih lama dalam memproses persiapan pembangunan pabrik semen agar sesuai benar dengan ketentuan yang berlaku,” jelas Dirut dari salah satu emiten terbesar di pasar modal Indonesia ini.
Secara khusus ia menjelaskan bahwa upaya investasi semen yang dilakukan Indocement di Pati dan tiga pabriknya yang lain adalah investasi yang sangat proper dan diawasi ketat pemerintah.