Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Desa Sumurkondang di Cirebon Kini Mulai Lepas dari Keterbelakangan Selama Puluhan Tahun
Kepala Desa Sumurkondang Heriyanto mengatakan, sudah berpuluh-puluh tahun desa ini hidup dalam keterbelakangan.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - Desa Sumurkondang merupakan salah satu desa terpencil di Kabupaten Cirebon.
Masyarakat Cirebon menganal Sumurkondang sebagai desa hutan, lantaran hampir separuh dari luas wilayahnya adalah hutan dan lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Kuningan.
Luas wilayah Desa Sumurkondang mencapai 519 hektar dan kalau ditambah dengan hutan luas desa ini mencapai lebih dari 900 hektar.
Kepala Desa Sumurkondang Heriyanto mengatakan, sudah berpuluh-puluh tahun desa berpenduduk sekitar 2.000 jiwa dengan 200 KK ini hidup dalam keterbelakangan.
Tak ada sarana infrastruktur memadai yang bisa diakses. Jalan desa masah berupa tanah bebatuan, sarana air bersih juga sulit didapat karena hanya mengandalkan air tada hujan.
Fasilitas sekolah, puskesmas, bahkan pasar pun sulit dijangkau.
Namun, 'Kotak Pandora' kemajuan kini mulai terbuka.
Kuncinya setelah pemerintahan Jokowi menjalankan komitmen menjadikan desa sebagai pondasi pembangunan nasional, terutama dengan memberikan Dana Desa (DD) yang implementasinya terus dikawal oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Tahun ini, Desa Sumurkondang menerima DD sebesar Rp640 juta.
Termin pertama DD pun sudah cair sebesar Rp388juta. Saat tim Jelajah Desa Nusantara (JDN) yang diterjunkan Menteri Desa Marwan Jafar berkunjung ke desa itu, tampak gelit pembangunan berjalan sangat pesat.
Aspal jalan desa pun masih kinclong karena baru dibangun. Kesulitan air bersih sudah tertangani dengan adanya sumur bersama yang disalurkan dengan pipanisasi menuju rumah-rumah warga.
Kepada tim JDN, Kepala Desa Sumurkondang Heriyanto menuturkan, DD tahun 2015 sekitar Rp200 juta sepenuhnya digunakan untuk membangun infrastruktur jalan kampung.
Kemudian dana desa tahun ini juga dipakai untuk menuntaskan pembangunan jalan, dan sebagian lagi untuk perawatan sumur air bersih.
"Semua jalan kampung diaspal. Kedepan tinggal perawatan dan pengembangan saja karena efeknya langsung mengangkat akses ekonomi dan sosial masyarakat," ujarnya.
Heriyanto menuturkan, dengan akses jalan desa yang sudah memadai, akses masyarakat untuk bekerja dan menjalankan aktivitas ekonomi semakin lancar.
Penduduk desa yang mayoritas petani lebih mudah mendapatkan kebutuhan untuk menunjang pertanian, sekaligus menjual hasil pertanian.
"Sekarang orang yang berkunjung ke desa kami sudah banyak. Desa kami ini kan memiliki hutan yang bagus dan punya potensi wisata juga. Malah sering ada motorcros dari kota main ke sini. Pedagang juga mulai ada," tutur Heriyanto.
Geliat pembangunan di Desa Sumurkondang adalah salah satu contoh kongkrit, bahwa Dana Desa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
"Ini baru tahun kedua ada Dana Desa dan hasilnya sudah langsung dirasakan masyarakat. Kalau dalam lima tahun saja begini, saya yakin tidak ada lagi cerita desa-desa tertinggal di Indonesia," tutup Heriyanto.
Pengirim: Kementerian Desa