TRIBUNNERS - Puasa mewajibkan seseorang untuk menghindarkan diri dari segala benda ('ayn) yang masuk ke dalam tubuh (jawf) melalui tenggorokan, lubang telinga, lubang hidung, mata, kemaluan, dan dubur.
Puasa dinyatakan batal jika ada benda berwujud masuk ke melalui jalur-jalur tersebut.
Pengertian 'ayn sebenarnya berlaku bagi semua benda berwujud. Tetapi, terdapat beberapa pengecualian jika dikaitkan dengan puasa seperti air ludah dan air mandi.
Terdapat air yang dinyatakan tidak membatalkan puasa ketika masuk ke dalam tubuh. Air tersebut yaitu air ketika seseorang sedang mandi di tengah puasa. Apabila tanpa kesengajaan terdapat air yang masuk ke dalam tubuh, maka itu dinyatakan tidak membatalkan puasa.
Ini termasuk dalam kaidah 'ridha bi syai ridha bi ma yatawaladu minhu', menerima atau membenarkan sesuatu, berarti pula membenarkan pula segala sesuatu yang timbul darinya.
Mandi yang dimaksud tidak terbatas hanya pada mandi tertentu seperti mandi wajib akibat junub, selepas haid, atau selepas nifas. Juga mandi sunah seperti mandi sebelum sholat jumat.