Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Kesalahan Menpora dalam Kasus Gloria Gagal Jadi Paskibraka

Tawaran yang diberikan pada Gloria untuk menghibur agar bisa menerima kenyataan pahit ini tidak relevan

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kesalahan Menpora dalam Kasus Gloria Gagal Jadi Paskibraka
Youtube
Dukungan untuk Gloria 

PENGIRIM: M. Ihsan/Ketua Satgas Perlindungan Anak

TRIBUNNERS - Menpora baru saja melakukan konpers dan menyatakan di media bahwa Gloria menerima dengan ikhlas tidak diikutkan dalam pengibaran sang saka merah putih atas pernyataan Gloria.

Pernyataan diambil Menpora dari Gloria tanpa didampingi oleh orang tua. Sampai saat ini sang ibu berusaha dapat bertemu dengan anaknya hanya tidak diberi akses.

Terkait dengan sikap Gloria terhadap kesalahan prosedur yang dilakukan akibat kelalaian kemenpora dan merupakan peristiwa hukum, maka sikap menerima atau menolak tidak bisa diputuskan oleh Gloria karena masih usia anak.

Seharusnya Menpora mengundang Ibu Gloria dan menyampaikan secara resmi keputusan pemerintah dan menanyakan apa sikap orang tua terhadap situasi yang dialami anaknya.

Tawaran yang diberikan pada Gloria untuk menghibur agar bisa menerima kenyataan pahit ini tidak relevan dengan keputusan sepihak terhadap Gloria.

Menurut pendamping dari Satgas Perlindungan Anak sampai saat ini Ibu Gloria dalam kondisi sakit akibat tidak bisa bertemu anaknya pasca diminta Kemenpora membuat surat penarikan anaknya dan Ibu Gloria menolaknya.

Berita Rekomendasi

Situasi yang terjadi membuat sang Ibu turun kesehatannya, apalagi Gloria dalam komunikasi melalui telepon menangis setelah diberi saran oleh Ibunya tentang situasi yang kedepan akan dialami anaknya.

Seharusnya Menpora memberikan informasi yang lengkap tentang posisi gloria dan ibunya. Karena setiap perkembangan Gloria, Ibunya selalu melaporkan kepada pendampung.

Harusnya dalam situasi ini Menpora memberikan kesempatan pada ibunya untuk memutuskan sikap apa yg diambil atas kelalaian yang dilakukan oleh pihak Kemenpora dalam seleksi calon anggota Paskibraka, dengan tidak mengantungkan dan menjanjikan diluar perjuangan Gloria yang ingin dapat mengibarkan bendera merah putih di Istana.

Kelalaian pihak penyelenggara semakin terang benderang, setelah keluarga menyampaikan informasi tentang pengurusan perpanjangan paspor dan kitas dibantu oleh panitia dalam proses rekrutmen ini.

Kami dari Satgas Perlindungan Anak menghimbau pada Menpora untuk menghormati UUD, UU Perlindungan Anak dan Konvensi Hak Anak yang diratifikasi tahun 1990, yang menegaskan tentang kewajiban negara untuk menghormati dan melindungi harkat, martabat dan harga diri anak serta menunjukan sikap empati dalam menyikapi situasi yang dialami gloria.

Kelalaian dan kesalahan pihak Kemenpora dalam rekrutmen dan seleksi calon anggota Paskibraka tidak diakui secara jujur oleh Menpora pada publik.

Ini pelajaran penting bagi pemerintah untuk jujur pada masyarakat jika kesalahan karena kelalaian pemerintah bukan membebankan pada Gloria dan keluarganya.

Salam.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas