Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Pak Jokowi, Tolong Jangan Permalukan Bangsa Indonesia

Indonesia seperti miskin negarawan, miskin orang-orang terbaik dalam memimpin. Indonesia merdeka telah 71 tahun. Namun selalu tertinggal.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pak Jokowi, Tolong Jangan Permalukan Bangsa Indonesia
Harian Warta Kota/henry lopulalan
PENGUKUHAN PASKIBRAKA - 37 Anggota Paskibraka 2016 yang bertugas untuk pengibaran Bendera Sangsangka Merah Putih dalam upacara HUT Kemerdekaan RI ke-71 berikrar di hadapan Presiden RI Joko Widodo, Senin (15/8/2016) di Istana Negara, Jakarta Pusat. Warta Kota/henry lopulalan 

PENGIRIM: Pengurus Pusat - Pemuda Persatuan Ummat Islam

TRIBUNNERS - Atas desakan berbagai pihak, akhirnya presiden Joko Widodo memberhentikan Menteri ESDM Archandra Tahar (AT) yang telah dilantik dua puluh (20) hari.

Baru pertama kali ini sejarah mencatat seorang menteri yang singkat.

Padahal sebelumnya, ia menjadi harapan terbaik sebagai pengganti Sudirman Said. Soal ESDM adalah kementerian strategis yang menyangkut ketahanan negara di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.

Polemik ini direspon Pengurus Pusat Pemuda PUI.

Ketua Umum Pemuda PUI, Raizal Arifin menilai bahwa carut marut pengangkatan AT adalah bukti lemahnya kepemimpinan presideng Jokowi.

“Ini bukti manajemen negara yang amburadul. Bagaimana bisa seorang menteri tidak diketahui identitas kenegaraannya. Menteri dipilih bukan saja dilihat kapabititas, kepepimpinan dan kejeniusannya maupun kepakarannya. Tetapi, jiwa nasionalismenya harus dilihat.” Selasa (16/8).

BERITA REKOMENDASI

Dalam pergaulan di tingkat dunia, Indonesia akan terus disorot. Sengkarut kenegaraan telah menjadi berita internasional. Bangsa Indonesia yang dikenal sebagai negara besar, tidak mampu mengelola negara secara jelas sebagaimana RPJMN.

Indonesia seperti miskin negarawan, miskin orang-orang terbaik dalam memimpin. Indonesia merdeka telah 71 tahun. Namun selalu tertinggal.

Di mata Azam, sebutan akrabnya, “bagaimana cara kerja Sekretaris Negara, BIN dan pihak keimigrasian atau menteri luar negeri yang tidak memiliki informasi lengkap tentang seseorang yang akan menjadi menteri. Bahaya kalau cara koordinasi eksekutif tidak berjalan baik. Saya meminta presiden Joko Widodo jangan mempermalukan Indonesia dengan sistem begini.”

Yogi Agus Salim Ketua Pemuda PUI Bidang Informasi dan Pengembangan Wilayah pun presiden untuk tidak malu jika tidak mampu memimpin.

“Saya perhatikan secara seksama, pemerintahan ini terlihat paling kontroversial. Masa karena alasan AT, tiba-tiba UU Dwi Kewarganegaraan akan segera dibuat. Pemimpin ini seperti dalam dongeng. Bim Salabim Aba Kadabra. Negara mau dibawa ke mana, seperti dalam Nawa Cita, gak jelas arahnya. Kalau memang tidak mampu pa Jokowi, ya kembalikan mandat rakyat. Itu lebih terhormat,” ungkapnya.


Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas