Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Pemimpin ''Songgo Langit''

Di antara sekian banyak bambu unik koleksi saya, salah satunya ada yang berbentuk tongkat

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Pemimpin ''Songgo Langit''
foto: alex palit
Songgo Langit 

Oleh: Alex Palit

Di antara sekian banyak bambu unik koleksi saya, salah satunya ada yang berbentuk tongkat. Ketika saya tanyakan sisi keunikan bambu berbentuk ini pada ahlinya yaitu pengaji ilmu deling, disebutkan bahwa ini adalah (tongkat) bambu “Songgo Langit”.

Di kalangan pengaji ilmu deling, tongkat bambu songgo langit ini sering dikaitkan dengan dunia kepemimpinan.

Menurut pengaji ilmu deling Umi Badriyah, bambu songgo langit sebatang bambu yang berpondasi sangat kokoh, diibaratkan seakan-akan mampu menyangga langit dengan ciri dia mempunyai bonggol muncul dari atas tanah kira-kira setengah meter, kemudian tumbuh normal seperti pada umumnya pertumbuhan bambu.

Proses pembentukan sama seperti bambu songgo bawono. Kalau songgo bawono tidak lanjut hidup tumbuh meninggi, cukup di bumi saja.

Kalau songgo langit mampu hidup setelah mengalami ujian, cobaan, digodok gembelngan hidup sehingga lulus, dan berhasil menyangga langit dalam artiam mampu mengemban tugas yang sangat berat atau menjalankan titah Sanghyang Kholiq yang telah disepakati sebelum manusia lahir yang masih berbentuk ruh, urai Umi Badriyah.

“Sampai pada akhirnya manusia itu lahir dan menjalankan titah tugas sebagai pemimpin di muka bumi ini yaitu memayu hayuning bawono,” urainya lebih lanjut.

Berita Rekomendasi

Mengapa orang seperti ini berhasil sampai ke tingkat itu, karena dari awal dia mengalami cobaan dan gemblengan seperti yang tersirat pada bambu songgo langit.

“Sehingga dia tahu jatidirinya dan tahu siapa tuhannya. Itulah sejarah mengapa bambu seperti itu disebut bambu songgo langit. Pastinya kita tidak asal-asalan memberi nama sehingga tidak bisa dipertanggungjawabkan makna filosofi keterangan apa dan siapa bambu tersebut,” ujar Umi Badriyah.

Seperti ditulis dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) disebut fungsi tongkat adalah sebagai pegangan, penopang atau penuntun saat berjalan. Bahkan tongkat sering pula ditafsirkan sebagai simboliasai kewenangan, kekuatan, kekuasaan atau kepemimpinan.

Sebagaimana kita mengenal kisah Nabi Musa dengan tongkatnya yang menjadi lambang pemberian wewenang dan tugas sebagai pemimpin bangsa yang ia terima dari Allah.

Dan alangkah baiknya pemimpin kita mampu ngaji seperti songgo langit, sehingga dia mampu menjalankan beban tugas tanggungjawabnya membawa titah amanah memayu hayuning bawono.

Saya sendiri tidak tahu adakah di antara pemimpin kita dalam tampuk kepimpinannya menyandang pegangan “tongkat bambu songgo langit” yang pada akhirnya menjadikan dirinya sebagai pemimpin pembawa titah amanah memayu hayuning bawono. Semoga!  

* Alex Palit, citizen jurnalis “Jaringan Pewarta Independen”, admin “Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara” dan galeribambuuniknusantara. blogspot.com

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas