Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Yudy Ishan Master Terawang KPBUN
Saya tidak kenal dan mengenal secara personal, juga sekalipun belum pernah bertemu dengan pria asal Dompu
Editor: Toni Bramantoro
Oleh: Alex Palit
Saya tidak kenal dan mengenal secara personal, juga sekalipun belum pernah bertemu dengan pria asal Dompu – Nusa Tenggara Barat (NTB), bernama Yudy Ishan alias O’o Youdhie.
Saya juga tidak tahu dan tidak sok mau mengorek apakah yang ia gunakan di fesbuk ini nama samaran atau asli.
Kita saling kenal, mengenal dan bersaudara satu sama lain lewat jejaring sosial fesbuk sebagai sesama pecinta dan kolektor bambu unik yang berhimpun di Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN), yang saya bikin.
Di KPBUN, pria yang berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah menengah atas di Dompu ini dikenal dan dijuluki “Master Terawang KPBUN”.
Awalnya saya sendiri tidak tahu kalau ia punya kemampuan kelebihan indera terawang, menerawang apakah bambu ini berkhodam atau tidak.
Saya sendiri baru mengetahui setelah beberapa kali mengomentari bambu saya yang saya posting baik di KPBUN atau akun fesbuk saya,bahwa bambu ini ada khodamnya.
Sosok khodamnya berupa ini, berupa itu, sambil menerangkan apa dan siapa khodamnya tersebut.
Untuk lebih meyakinkan kebenaran terawangannya, saya pun mencoba menkonfirmasi dengan teman KPBUN yang saya anggap juga punya kemampuan daya terawang. Alhamdullihah, jawabannya tidak meleset, walau kadang ada sedikit beda tafsir. Tapi pada intinya, mereka mengamini hasil terawangannya.
Beruntung di KPBUN, selain menjadi wadah berhimpunnya pencinta dan bambu unik, ternyata juga banyak diantaranya yang punya kemampuan indera daya terawang-menerawang.
Yudi Ishan alias O’o Youdhie ini mengaku hampir tiap hari ada saja inbox dari anggota KPBUN yang minta diterawang bambunya. Tapi tidak mau gegebah, karena takut disalahgunakan dan digunakan salah. “Takut disalahgunakan, itu yang saya nggak mau,” katanya.
Katanya, selain menanyakan apakah bambu ini berkhodam atau tidak, juga sering disertai pertanyaan yang aneh-aneh, seperti apakah bambu ini anti bacok dan sebagainya. “Itu yang saya tidak mau, takut disalahgunakan,” ujar pria yang pernah mengeyam pendidikan tinggi di IKIP - Mataram.
Asyik juga, di KPBUN selain menjadi wadah tempat berhimpunnya pecinta dan kolektor bambu unik, ternyata banyak di antara mereka yang juga punya ‘nilai lebih’ entah itu sebagai pengaji filosofi pring-deling, termasuk juga ada yang jago urusan terawang-menerawang seperti Yudy Ishan alias O’o Youdhie.
@Alex Palit, citizen jurnalis “Jaringan Pewarta Independen”, admin “Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara” dan galeribambuuniknusantara. blogspot.com