Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Terlalu Mahal Pilkada Digunakan untuk Mengejar Kekuasaan

Terlalu mahal bila menggunakan pilkada hanya mengejar kuasa menghalalkan cara, menolak keberagaman bahkan menjatuhkan pemerintahan.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Terlalu Mahal Pilkada Digunakan untuk Mengejar Kekuasaan
Capture Youtube
Langkah para pasangan calon gubenur dan wakil gubernur DKI Jakarta semakin dekat menuju pertarungan. Masing-masing calon kini telah memiliki nomor urut. Lalu apa makna nomor urut itu untuk mereka? 

Oleh: Masykurudin Hafidz, Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR)

TRIBUNNERS - Sebagai prosedur menyeleksi kepemimpinan daerah, proses pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak pada 2017 nanti belum berjalan optimal.

Ciri khas kedaerahan sebagai karakter pilkada belum muncul dalam perbincangan masyarakat lokal. Sepertinya pilkada kurang memberikan greget.

Padahal, pilkada sebagai momentum publik mengevaluasi ‎kinerja pemerintahan lama dan menyusun konsep perbaikan ke depan secara menyeluruh.

Adu program antar pasangan calon terjadi secara intensif tentang bagaimana membangun tata kelola daerah masing-masing. Persoalan daerah seharusnya menjadi parameter dalam perbincangan peserta dan pemilih dalam pilkada di ruang publik.‎

Demikian pula, pilkada berlaku untuk merawat persatuan. Masyarakat pemilih terlibat pilkada dalam nuansa kedamaian, membuka komunikasi santun dan menerima hasil pilihan dengan ikhlas.

Dalam konteks ini, pilkada tidak hanya mencari kemenangan atau menghindari kekalahan, tetapi meneguhkan persatuan dan keberagamaan melalui perbedaan pilihan.

Pada kenyataannya, s‎ubtansi pilkada belum terbangun penuh. Seringkali yang berlaku justru sebaliknya, pilkada menjadi sarana untuk menolak keberagaman dan mengurangi persatuan.

BERITA REKOMENDASI

Ujaran-ujaran nondemokratis minim kesantunan masih memenuhi ruang publik sehingga adu konsep dan program menjadi terbatas.‎

Terlalu mahal bila menggunakan pilkada hanya mengejar kuasa menghalalkan cara, menolak keberagaman bahkan menjatuhkan pemerintahan.


Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas