Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Wakil Gubernur AAU dan Sejumlah Pati TNI AU Ikuti Jadi Warga Kehormatan Korps Paskhas
Wakil Gubernur AAU Marsma TNI Johanes Berchmans merupakan salah satu dari 26 Perwira Tinggi TNI AU tiba di Mako Korpaskhas.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - Wakil Gubernur AAU Marsma TNI Johanes Berchmans merupakan salah satu dari 26 Perwira Tinggi TNI AU tiba di Mako Korpaskhas.
Kedatangan mereka dalam rangka mengikuti acara Pembaretan dan Pengangkatan sebagai warga kehormatan Korpaskhas yang dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 17 sampai dengan 18 Februari 2017 di Makorpaskhas Bandung.
Upacara pengenaan baret, penyematan brevet komando Korps Pasukan Khas TNI AU, dan pemberian pisau komando, dipimpin Komandan Korps Pasukan Khas TNI AU, Marsekal Muda TNI T. Seto Purnomo.
Mulai sejak Jumat pagi (17/2) tepatnya pukul 06.00 Wib, para Perwira Tinggi TNI AU sudah mulai melaksanakan sesi pemeriksaan kesehatan oleh Tim Kesehatan Mako Korpaskhas guna mengecek kesiapan jasamani para peserta pembaretan dan merupakan salah satu dari tahapan-tahapan yang akan dilalui selama acara pengangkatan Warga Kehormatan Korpaskhas.
Setelah pemeriksaan kesehatan, rombongan Perwira Tinggi TNI AU bergerak ke Mako Korpaskhas dan disambut langsung Wakil Komandan Korpaskhas Marsekal Pertama TNI Yudi Bustami beserta para Pejabat Korpaskhas.
Kemudian dilanjutkan paparan organisasi di ruang rapat Naggala Yudha serta kunjungan ke Heritage Room Korpaskhas.
Pada sore, para Pati TNI AU kemudian berangkat ke daerah Balegede Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya diantaranya Caraka Malam, Renungan Suci dan keesokan harinya pelaksanaan HTF (How To Fight).
Wakil Gubernur AAU menyampaikan bahwa untuk mendapatkan baret kehormatan korpaskhas para Pati laiknya seorang prajurit komando, harus menempuh jalan jauh lintas alam militer sepanjang 20 kilometer melewati 14 pos pendidikan komando dengan beban cukup berat di ransel masing-masing.
Di setiap pos, mereka harus mampu memakai persenjataan personel dan kelengkapan navigasi perorangan setelah ditunjukkan cara menggunakan.
"Di antara pos itu adalah pos peta dan kompas, peralatan komunikasi, senjata lintas lengkung, penyeberangan basah, patroli pantai, penyeberangan kering, KSPT, pengetahuan kesehatan lapangan, penembakan SPG, lempar granat, titian dua tali, menembak laras panjang, menembak pistol, dan diakhiri lempar pisau," pungkasnya.