Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Mengurai Makna Hijrah

Kata hijrah menjadi tren di kalangan anak muda untuk menunjukkan dirinya sudah tobat dan kembali ke jalan yang benar. Apa makna sebenarnya?

Editor: Y Gustaman
zoom-in Mengurai Makna Hijrah
Istimewa
KH Cholil Nafis, Ketua Pembina Yayasan Investa Cendekia Amanah. 

Oleh: KH Cholil Nafis, Ketua Pembina Yayasan Investa Cendekia Amanah

TRIBUNNEWS.COM - Kata hijrah akhir-akhir ini jadi tren di kalangan anak muda pegiat keagamaan untuk menunjukkan dirinya sudah tobat dan kembali ke jalan yang benar.

Hijrah menjadi ungkapan yang menunjukkan dirinya insaf dari dunia kelam atau maksiat menuju kesadaran beragama.

Sebenarnya kata hijrah mulai dikenal sejak zaman Nabi Ibrahim as. saat diucapkan bahwa saya berhijrah kepada Allah (inni muhajirun ila rabbi. QS. 29:26).

Lima ribu tahu kemudian di zaman Nabi terakhir mulai dikenal lagi ungkapan hijrah saat sayyidina Ustman diizinkan oleh Nabi saw utk hijrah (pindah) ke Habasyah.

Kemudian kata hijrah lebih populer saat peristiwa besar dan babak baru perjuangan Rasulullah saw ketika hijrah (pindah) dari Mekkah ke Madinah pada 622 Masehi. Di mana peritiwa hijrah itu oleh Sayyidina umar dijadikan nama tahun Islam atas saran sayyidina Ali dalam musyarah para sahabat pada 14 Hijriah.

Hijrah yang dilakukan Nabi saw seuntai antara fisik dan jiwanya. Ia hijrah dari Mekkah ke Madinah, hijjrah dari lingkungan yang mengusik ke lingkungan yang penuh keakraban sekaligus menujukkan hijrah yang utuh dalam keimanan.

Berita Rekomendasi

Menurut Al Qusyairi Hijarah itu ada dua: hijrah maknawi dan hissi atau biasa disebut hijrah zhahir dan batin. Hijarah batin adalah pindah dari kekufurun menuju iman dan dari berserah diri kepada makhluk menuju penyerahan diri seutuhnya kepada Allah SWT.

Adapun hijrah Zhahir adalah meninggalkan kemunkaran menuju keshalihan, dari pakaian terbuka menuju berhijab dan meninggalkan dunia kelam menuju hidayah.

Momentum menyambut tahun baru hijriyah 1439 Hijriah pada sore hari ini bertempatan dengan 20 September 2017 M seyogyanya kita bersama bermuhasabah (evaluasi) diri apakah sudah melakukan hijarah dan memantapkan hijrah dalam menjalani kehidupan sehar-harii. Selamat berhijrah menuju rida Allah SWT.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas