Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Pak Fatwa Mewarisi Semangat HOS Cokroaminoto
DUKA yang teramat sangat dalam ketika mendengar meninggalnya, Ayahanda kami AM Fatwa, aktivis Muhammadiyah,
Editor: Hendra Gunawan
Tulisan Dahnil Anzar Simanjuntak *)
DUKA yang teramat sangat dalam ketika mendengar meninggalnya, Ayahanda kami AM Fatwa, aktivis Muhammadiyah, politisi Islam yang merawat jiwa kenegarawanan yang tinggi.
Bagi kami anak muda Muhammadiyah, Pak Fatwa mewarisi jiwa politisi dan aktivis Islam HOS Cokroaminoto, sosok yang Tauhidnya Murni, Tinggi ilmunya, apik siasat politiknya. Mirip pesan HOS Cokroaminoto, “Semurni-murninya Tauhid, Setinggi-tingginya Ilmu Pengetahuan, sepintar-pintarnya siasat”.
Ketika Rezim Pak Harto berkuasa, Pak Fatwa adalah sosok yang paling berani melawan, bahkan dipenjarakan Pak Harto. Namun, dengan lapang dada ketika Pak Harto lengser, beliau adalah sosok yang dengan besar hati mendatangi Pak Harto, tidak ada dendam sama sekali. Beliau negarawan sejati.
Semangat beliau sebagai aktivis Islam juga tetap menggelora, hampir setiap bulan warga Muhamamdiyah di DKI Jakarta mudah menemui beliau bila ada Pengajin Umum di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng 62 Jakarta Pusat, kita pasti menemui beliau duduk bersama jamaah lain mendengarkan pengajian, beliau jarang absent. Pun, demikian hubungan beliau dengan kami aktivis Muda Muhamamdiyah, beliau selalu mengingatkan pentingnya menjaga integritas namun harus tetap pintar siasatnya.
Beliau pernah bercerita, bila jaman Now ini ada orang yang pura-pura sakit karena takut disidang dan diperiksa karena kasus korupsi, jaman orde baru , beliau dipaksa ke pengadilan dengan berbagai tuduhan melawan orde baru, “padahal saya bener-bener kena diare lho, meski saya memang makan sesuatu supaya diare, hahaha”, sambil tertawa lepas. tapi tetap diseret kepengadilan dengan tuduhan melawan orde baru. Jadi siasat itu untuk kebaikan melawan rezim bukan karena korupsi. Kalau sekaranglah koruptor yang bersiasat menghindari pengadilan.
Integritas Pak Fatwa memang teruji, selama beliau menjadi politisi, kami tidak pernah mendengar hal-hal negatif terkait dengan praktik-praktik curang dan amoral seperti korupsi, beliau politisi yang bersih.
Pak Fatwa memang teladan yang baik buat anak muda, beliau Mewarisi waras politik dan perjuangan HOS COKROAMINOTO.
Selamat Jalan Ayahanda AM FATWA, kami bersaksi kau pejuang Islam yang baik dan teladan. InsyaaAllah Kau Husnul Khotimah.
*) Dahnil Anzar Simanjuntak adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah