Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Santuni Anak Yatim, Hanura Berharap Doa agar Bisa Ikut Pemilu
Seteru dua faksi di internal Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dikhawatirkan bisa berimbas pada kesiapan partai jelang pemilu legislatif (pileg)
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - Seteru dua faksi di internal Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dikhawatirkan bisa berimbas pada kesiapan partai jelang pemilu legislatif (pileg) dan pemilu presiden (pilpres).
"Sebentar lagi pileg dan pilpres, dengan konflik seperti ini, jauh kemungkinan partai Hanura turut serta pemilu baik kubu Oso (Oesman Sapta Odang) maupun Bambu Apus (Marsekal Madya (Purn) Daryatmo)," tutur Wakil Ketua Umum Partai Hanura Patrika S Andi Paturusi (Anggie) kepada wartawan di Jakarta, Minggu (04/02/2018).
Baca: Dengan Mata Berkaca-kaca, Tri Ceritakan Keponakannya Jadi Korban Tewas Insiden Crane di Jatinegara
Anggie berharap polemik di Hanura saat ini bisa cepat beres. "Dengan Do'a anak yatim piatu kita berharap Partai Hanura terselamatkan," tutur Anggie usai memberikan santunan kepada anak yatim piatu dikantor DPP Hanura, Jakarta, (04/02/2018).
Menurutnya, konflik diinternal ini merugikan kedua belah pihak. Partai Hanura harusnya berbenah, konsolidasi dan bersiap diri untuk fokus pada pemenangan dalam menyambut pemilu legislatif dan pemilu presiden, tapi energi yang dimiliki partai justru terkuras hanya gara-gara konflik tersebut.
"Kasihan dengan kader-kader di daerah, mereka yang paling merasakan imbasnya," tutur Anggie.
Polemik di Partai Hanura terjadi lantaran OSO diberhentikan dari jabatan ketua umum partai, setelah adanya mosi tidak percaya dari 27 DPD dan lebih dari 400 DPC Partai Hanura.
Wakil Ketua Umum Partai Hanura Marsekal Madya (Purn) Daryatmo ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum.
Menurut Anggie, Ketua Dewan Pembina mencoba mendamaikan dua kubu tetapi belum berhasil.
"Itulah islah jadi gagal total, semoga dengan doa anak-anak Yatim Piatu Partai Hanura selamat dan dapat lolos mengikuti Pemilu 2019," harap Anggie