Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Pilkada Serentak 2018 dalam Perspektif Bambu Dampit
Apa dan siapa bambu unik dampit. Selain memiliki cita rasa artistik, keunikan bambu unik dampit ini dianggap sebagai simbolisasi keharmonisan pasangan
Editor: Toni Bramantoro
Oleh: Alex Palit
Apa dan siapa bambu unik dampit. Selain memiliki cita rasa artistik, keunikan bambu unik dampit ini dianggap sebagai simbolisasi keharmonisan pasangan dwitunggal, satu dalam dua, dua dalam satu.
Setidaknya itulah representasi simbolisasi atau filosofis yang menyertai apa dan siapa di balik bahasa tanda yang tersurat dan tersirat dari bambu unik dampit dwitunggal, satu dalam dua, dua dalam satu.
Dan menyatunya dwitunggal bambu dampit ini bisa diperuntukkan bagi simbol harmonisasi pasangan suami-istri dalam rumah tangga, atau hal lain yang sifatnya saling berpasangan satu sama lain.
Bisa pula representasi bambu dampit ini sebagai simbolisasi dwitunggal antara pemimpin dan wakilnya, seperti gubernur dan wakil gubernurnya, bupati dan wakil bupatinya, walikota dan wakil walikotanya, juga antara presiden dan wakil presidennya.
Dalam khasanah pengaji deling (bambu unik) Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN) diyakini bahwa bambu unik yang terbentuk secara alami ini selain memiliki cita rasa artistik sebagai karya seni alami, juga ada meyakini memiliki tuah atau energi bawaan alami.
Soal keyakinan kebenaran benar tidak bahwa bambu unik ini diyakini memiliki tuah atau energi bawaan alami semua itu kembali pada keyakinan spiritual masing-masing.
Dalam khasanah pengaji deling KPBUN, dari wujud fisiknya, bambu dampit inipun dilambangkan sebagai simbol keharmonisan menyatunya dua batang bambu dalam satu batang utama.
Di mana dalam hubungan kehidupan manusia, bambu dampit ini merupakan simbolisasi atau perwujudan dari menyatunya dua rasa, dua dalam satu, satu dalam dua.
Sehubungan saat ini adalah tahun politik Pilkada 2018 yang akan digelar secara serentak pada 27 Juni 2018, simbolisasi dan filosofi bambu dampit inipun hendaknya jadi bekal bagi para duet pasangan bakal pemimpin yang maju berlaga di kontestasi politik.
Selain representasi simbolisasi dwitunggal, setidaknya diharapkan pula memberi resapan energi alami antara alam sadar dan alam bawah sadar bagi pasangan yang membekali diri dengan spirit energi bambu dampit ini.
Secara bahasa tanda, bambu unik dampit bukan saja lambang atau simbolisasi perwujudan menyatunya sambung roso antar pasangan, juga simbolisasi perwujudan menyatunya sambung roso antara pemimpin tersebut dengan pemilihnya dan yang dipimpinnya.
Setidaknya itu representasi simbolisasi dan filosofi dari pesan alami dari bahasa tanda bambu unik dampit yang harus dimiliki menjadi bekal spiritual bagi pasangan pemimpin.
Insyah Allah, semoga siapa pun pasangan duet yang membekali diri dengan jimat spirit energi bambu unik dampit ini dapat memenangi laga kontestasi Pilkada 2018 yang diikuti. Semoga!
* Alex Palit, citizen jurnalis, penyuka dan kolektor bambu unik, pendiri Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN)