Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Hari Meteorologi Dunia, BMKG Gelar Seminar Nasional Bumi dan Atmosfer
BMKG adakan Seminar Nasional Bumi dan Atmosfer pada Kamis, (22/03) yang berlangsung di Kampus STMKG (Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geof
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) adakan Seminar Nasional Bumi dan Atmosfer pada Kamis, (22/03) yang berlangsung di Kampus STMKG (Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Jakarta.
Acara bertajuk National Atmospheric and Earth Science Fair 2018 (NATSEC FAIR 2018) dengan tema Weather Knowledge For Climate Action merupakan salah satu kegiatan BMKG dalam rangka memperingati Hari Meteorologi Dunia ke-68.
Baca: Pemerintah Terus Perkuat Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
Dengan diadakannya Seminar Nasional, BMKG ingin menumbuhkan rasa kepekaan, kepahaman dan kepedulian terhadap cuaca dan iklim.
Hal demikian, sangat penting dilakukan untuk mengurangi resiko bencana yang disebabkan faktor cuaca dan iklim, seperti yang dapat diketahui, didengar dan disaksikan di media massa.
Seperti yang disampaikan oleh sekretaris utama BMKG, Widada Sulistya bahwa adanya indikasi fenomena nyata dari perubahan iklim.
“Kita semua ikut merasakan perubahan iklim yang dapat mempengaruhi berbagai sektor sosial ekonomi, dari pertanian hingga pariwisata, infrastruktur hingga kesehatan. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini tentunya juga menambah pengetahuan para taruna dalam pembuatan tulisan dan penelitian serta meningkatkan kepekaan dan kepedulian dalam bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika”, tutur Widada, Kamis (22/03).
Dalam seminar tersebut Widada juga menjelaskan, “Dalam memberikan pelayanan cuaca dan iklim sangat diperlukan data yang terupdate, akurat dan tervalidasi. Ketersediaan dan keragaman data memiliki potensi yang sangat besar apabila mampu diolah untuk menghasilkan nilai tambah dalam pelayanan informasi MKG ke berbagai sektor, seperti Sektor Transportasi dan Infrastruktur."
Karena, sambungnya, sebagus apapun metode yang digunakan, secanggih apapun teknologi yang kita miliki, serta sehebat apapun Sumber Daya Manusia (SDM), tetapi semuanya itu tidak berarti apa-apa, apabila proses akuisi dan validasi tidak dapat dilakukan dengan baik dan benar.
Kegiatan yang berlangsung selama dua jam ini, terdiri atas Seminar Nasional Bumi dan Atmosfer (SENBA) serta 3rd Atmospheric Science Olympiads yang merupakan program kerja Himpunan Taruna Meteorologi dan Klimatologi STMKG tahun 2017 dan 2018 yang diikuti Siswa SMA dan taruna/ taruni STMKG.
Widada juga berharap dengan diadakannya Seminar Nasional Bumi dan Atmosfer, dapat menambah pengetahuan dan pemahaman serta mencari benang merah sebagai langkah antisipasi dan mitigasi bencana hidrometeorologi.
“Saya berhadap dengan adanya seminar ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman serta menjadi solusi dalam mengantisipasi dan mitigasi bencana hidrometeorologi yang semakin sering terjadi dan bagi siswa SMA yang mengikuti kegiatan Atmospheric Science Olympiads, dapat dijadikan sebagai salah satu sarana yang efektif untuk menumbuhkan pengetahuan dan pemahaman cuaca dan iklim sejak dini."