Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Hari Kartini, Rumah Sakit Siloam Yogya Adakan Edukasi Dini Cegah Kanker Serviks

Cara terbaik dalam penanggulangan kanker serviks adalah melalui deteksi dini, yaitu test papanicolaou atau lebih dikenal sebagai papsmear.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Hari Kartini, Rumah Sakit Siloam Yogya Adakan Edukasi Dini Cegah Kanker Serviks
Istimewa
Kanker serviks merupakan penyebab keempat beresiko alami kematian pada wanita diseluruh dunia. 

TRIBUNNERS - Kanker serviks merupakan penyebab keempat beresiko alami kematian pada wanita diseluruh dunia.

Cara terbaik dalam penanggulangan kanker serviks adalah melalui deteksi dini, yaitu test papanicolaou atau lebih dikenal sebagai papsmear.

Deteksi dini penting karena umumnya kanker serviks tidak memiliki gejala khusus. Adapun Papsmear digunakan dalam mendeteksi infeksi virus Human Papillomavirus (HPV).

Baca: Aksi Model Berkebaya Bikin Penumpang KRL Terperangah

Terdapat 12 tipe HPV beresiko tinggi. Sebagian besar infeksi akan ditekan pertumbuhannya oleh sistem imun dalam 1-2 tahun tanpa menyebabkan gejala kanker.

Sementara itu faktor resiko kanker serviks adalah kondisi yang meningkatkan kemungkinan terinfeksi HPV.

Contohnya, pasangan seksual lebih dari satu, melakukan hubungan seks di usia muda, sistem imun tubuh yang lemah, merokok, mengkonsumsi obat-obatan diethylstilbestrol selama kehamilan dan riwayat kanker pada organ reproduksi bagian bawah.

Berita Rekomendasi

Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setiap 3 tahun sekali sejak usia 21 tahun.

Dokter spesialis kandungan dari Siloam Jogjakarta, dr.danny wiguna SpOG., mengatakan bahwa tidak ada batasan usia untuk deteksi dini. Meskipun faktor resiko kanker dapat dimulai pada usia muda.

“Tidak terdapat usia maksimal untuk melakukan skrinning karena insidensi terjadi kanker serviks meningkat sesuai dengan usianya. Walaupun tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pasa usia yang lebih muda, "ungkap dr.danny wiguna SpOG .

"Bahkan setelah menopouse, seorang wanita perlu melakukan pemeriksaan pap smear secara regular, " imbuh Danny Wiguna.

Mengingat pentingnya deteksi dini akan pencegahan kanker serviks dan perlunya semangat kebersamaan dalam mewujudkan kesehatan maka dalam menyambut hari Kartini pada 21 April 2018, Siloam Hospitals Group mempersembahkan papsmear package (papsmear+konsultasi dokter specialis kandungan) senilai Rp 288.000,00.

Biaya ini sudah meliputi keseluruhan proses deteksi dini kanker serviks. Jika berminat, informasi lebih lanjut dan pendaftaran melalui 0274 4600-900.

Perlu diketahui akan persiapan deteksi dini yaitu wanita yang tidak sedang menstruasi, dua hari sebelum pemeriksaan tidak melakukan hubungan seksual, penggunaan tampon, menggunakan obat-obatan pada vagina, kontrasepsi pada vagina (foam atau gel).

“Pemeriksaan ini tidak memilki komplikasi dan juga tidak nyeri. Banyak pasien yang menanyakan apakah pemeriksaan ini nyeri atau tidak, sakit atau tidak, " pungkas Danny Wiguna.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas