Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Tuntaskan, Jangan Dikhianati Lagi

Reformasi Mei 1998 terjadi akibat adanya krisis kepercayaan, krisis ekonomi, krisis pangan, dan krisis moneter

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Tuntaskan, Jangan Dikhianati Lagi
ISTIMEWA
Dr Rizal Ramli. 

Oleh Dr Rizal RAMLI
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Reformasi Mei 1998 terjadi akibat adanya krisis kepercayaan, krisis ekonomi, krisis pangan, dan krisis moneter. Gerakan Mahasiswa dalam Reformasi 1998 secara beruntun terjadi sejak penembakan terhadap Mahasiswa Trisakti, berlanjut dengan aksi demonstrasi besar-besaran antara lain di Makassar, Medan, Solo, dan Jakarta.

Aksi ini semakin lama semakin masif, sehingga akhirnya ratusan ribu mahasiswa menduduki Gedung DPR RI.
Gerakan Reformasi berhasil mengakhiri 32 tahun Rezim Otoriter & KKN.  Disusul kemudian dengan terjadinya Transisi Rezim Otoriter ke Demokrasi, yang ditandai, pertama, dengan Kebebasan Menyatakan Pendapat dan Kebebasan Pers.

Yang kedua, terjadi perubahan dari sistem sentralistik menjadi desentralisasi dan otonomi.  Ketiga, reformasi ABRI dalam bentuk penghapsan Dwifungsi ABRI dan pemisahan TNI dan Polri. Tuntutan utama Gerakan Mahasiswa dan Pro Reformasi adalah menurunkan Soeharto dan menghapuskan KKN.

Tetapi ternyata setelah 20 tahun reformasi KKN semakin sistemik,masif, dan menggurita. Pada dasarnyakini Amanat Reformasi tentang penghapusan KKN, telah dikhianati !! …

Eskalasi KKN yang semakin masif dan menggurita terjadi karena demokrasi yang dihasilkan adalah Demokrasi Kriminal. (Sebagai catatan:300 dari 352 Bupati, setengah dari Gubernur, ratusan anggota DPR dan DPRD dipenjara karena korupsi)  Itulah yang menjelaskan kenapa Demokrasi Kriminal hanya menghasilkan kemakmuran untuk Elit dan Kekuasaan.

Setelah 20 tahun Reformasi Gagal membawa kemakmuran bagi mayoritas rakyat juga karena Indonesia menempuh Jalan Sesat Ekonomi, yaitu Neoliberalisme, yang merupakan pintu masuk Neokolonialisme. Akibatnya: kemiskinan, pengangguran dan ketidakadilan sulit dihapuskan.

Akibat KKN yang masif dan menggurita serta Jalan Sesat Ekonomi Neoliberal membuatIndonesia semakin sulit untuk bangkit mengejar berbagai ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain.

BERITA REKOMENDASI

Tanggungjawab sejarah kita semua hari ini adalah menuntaskan reformasi, yaitu penghapusan KKN, membangun demokrasi yang amanah dan berkeadilan. Membuang Jalan Sesat Ekonomi Neoliberal, sehingga demokrasi dapat membawa kemakmuran dan keadilan untuk rakyat.

Sebagai Orang Pergerakan sejak usia 21 tahun dan sebagai Mahasiswa ITB 1977/78 saya tidak dapat menerima secara hatinurani dan logika, masih ada 40 persen rakyat kita yang miskin, dan nyaris miskin, padahal Indonesia negara yang sangat kaya raya.

Saya ingin mengatakan kepada mahasiswa dan generasi muda Indonesia hari ini, bahwa pada hakekatnya Perjuangan Reformasi yang penuh pengorbanan telah dikhianati. Saya tegaskan kembali, saya akan mewakafkan sisa usia saya untuk mengubah Indonesia menjadi lebih makmur dan hebat.

Saya juga ingin mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berjuang bersama-sama untuk menuntaskan reformasi agar Indonesia menjadi lebih adil, makmur dan berjaya.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas