Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Mengatasi Ternak yang Kelaparan Nutrisi
Berkaitan dengan masalah pakan yang selalu terjadi, kemarau adalah hari-hari sulit bagi petani untuk menyediakan pakan bagi ternaknya. Saat panen pa
Penulis: Rifqi Dhiemas Aji
Dikirimkan oleh Rifqi Dhiemas Aji, S.Pt, Konsultan Teknis Peternakan PT. Natural Nusantara
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkaitan dengan masalah pakan yang selalu terjadi, kemarau adalah hari-hari sulit bagi petani untuk menyediakan pakan bagi ternaknya. Saat panen padi sudah lewat, sawah-sawah mengering dan pematang belum ditumbuhi rumput, namun ternak sapi tetap membutuhkan pakan.
Pakan bagi ternak merupakan kebutuhan pokok yang harus terpenuhi agar dapat tumbuh dan berkembang. Agar dapat berproduksi dengan optimal, kebutuhan pakan harus tercukupi baik dalam jumlah (kuantitas) maupun kandungan nutrisi (kualitas).
Kebutuhan hijauan akan semakin banyak sesuai dengan bertambahnya jumlah populasi ternak yang dimiliki. Kendala utama penyediaan hijauan pakan untuk ternak adalah ketersediaan yang tidak tetap sepanjang tahun. Pada saat musim penghujan, produksi hijauan makanan ternak akan melimpah, sebaliknya pada saat musim kemarau tingkat produksinya akan rendah, atau bahkan tidak berproduksi sama sekali.
Di peternakan dan industri usaha ternak ruminansia terdapat realitas berupa pemanfaatan jerami padi secara langsung. Hal itu menimbulkan masalah karena jerami padi dalam segi kuantitas memang melimpah, tetapi dalam segi kualitas masih tergolong bernutrisi rendah sebab jerami padi hanya mengandung protein sekitar 3 sampai 4 .
Hal tersebut menyebabkan produktivitas ternak ruminansia belum dapat ditingkatkan.
Produktivitas ternak ruminansia dapat ditingkatkan dengan teknologi fermentasi atau menambahkan probiotik didalam pakan.
Hijauan pakan ternak dapat diolah menjadi pakan fermentasi dengan menambahkan bakteri probiotik pada hijauan pakan dan dengan menambahkan bekatul atau bahan lain sehingga kualitasnya meningkat. Sebagai gambaran bahwa jerami dapat meningkat dari kadar protein 3 sampai 4 menjadi 7 sampai 8 dengan teknologi fermentasi (Suwignyo 2003). Beberapa manfaat pakan fermentasi yaitu:
1. Mengawetkan pakan. Pakan ternak terfermentasi dapat menjadi alternatif penyediaan pakan berkualitas yang dapat digunakan dalam jangka waktu lama, terutama pada musim kemarau.
2 Meningkatkan Kecernaan, kualitas pakan serta memperbaiki kondisi rumen. Dijelaskan bahwa peningkatan bobot badan oleh probiotik, disebabkan oleh konsumsi bahan kering yang meningkat, kondisi rumen yang cenderung lebih baik, kecernaan bahan kering dan protein yang meningkat serta retensi nitrogen yang lebih tinggi .
Probiotik adalah istilah yang digunakan untuk sejenis mikroorganisme (mahluk hidup yang berukuran sangat kecil) yang menguntungkan atau berperan membantu suatu proses yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Ada probiotik yang berperan dalam proses di alam ada juga yang probiotik yang berperan di dalam tubuh mahluk hidup. Probiotik bisa dalam bentuk jamur, yeast dan bakteri.
Banyak sekali jenis probiotik yang sudah bisa dikembangkan oleh manusia dan diproduksi secara keberlanjutan hingga menjadi produk yang siap pakai. Beberapa probiotik yang sering dimanfaatkan yaitu Lactobacillus sp. Aspergillus sp. Saccharomyces cereviceae, Azotobacter sp, Trichoderma sp, dan Streptomyces.
Langkah pembuatan pakan fermentasi sangatlah mudah. Dengan menggunakan prinsip anaerob atau kedap udara maka proses fermentasi pasti akan berlangsung.
Ciri-ciri hasil fermentasi yg berhasil yaitu warnanya lebih tua dibanding sebelumnya, teksturnya menjadi lebih lembut dan lapuk serta baunya harum keasaman. Sebelum diberikan ke hewan ternak, seyogyanya diangin anginkan terlebih dahulu selama 5 sampai 1 menit.