Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
11 Hari Pasca Gempa, TNI Telah Kirim 2.607 Prajurit ke Lombok
Sebelas hari pasca gempa tektonik berkekuatan 7,0 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu 5 Agustus 2018 lalu, Tentara Na
Siaran pers Puspen TNI
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Sebelas hari pasca gempa tektonik berkekuatan 7,0 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu 5 Agustus 2018 lalu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah mengirimkan 2.607 prajurit dari berbagai satuan di TNI AD, TNI AL dan TNI AU.
Pengiriman juga disertai alat dan perlengkapan yang dimiliki oleh TNI termasuk bantuan logistik dari TNI, Ibu-ibu Dharma Pertiwi, Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, PIA Ardya Garini dan masyarakat Indonesia.
Baca: Ayah Tewas Saat Lerai 2 Anaknya Bertengkar: Bungsu Jadi Tersangka Sampai Dugaan Sakit Jiwa
Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (15/8/2018).
“Saya tidak menyebutkan satu persatu bantuan dari instansi lainnya, diantaranya Polri, Kementerian dan masyarakat Indonesia yang masih terus memberikan bantuan terhadap para korban gempa,” ucapnya.
Baca: Asian Para Games 2018 Momentum Pemprov DKI Jakarta Perjuangkan Kesetaraan Disabilitas
Menurut Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah, pengiriman pasukan TNI dan alat perlengkapan untuk membantu korban gempa bumi merupakan salah satu tugas pokok TNI dalam melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 34 tentang TNI, diantaranya membantu menanggulangi bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan.
Kapuspen TNI menyampaikan bahwa pemberangkatan personel dan alat perlengkapan, bantuan logistik dan alat kesehatan termasuk para relawan dilaksanakan melalui jalur udara dan laut.
Melalui jalur udara menggunakan Pesawat TNI AU diantaranya Hercules C-130 A-2903, A-1317, A-1318 dan CN A-2903, A-295, A-235.
“Pesawat tersebut bertolak dari Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, Abdul Rahman Saleh Malang, Adisutjipto Jogjakarta dan Adi Soemarmo Solo,” ungkapnya.
“Bantuan melalui jalur laut dengan mengerahkan lima KRI diantaranya KRI Banjarmasin 592, KRI Teluk Sibolga 536, KRI Teluk Banten 516, KRI Teluk Parigi 539 dan KRI dr Soeharso 990 sebagai kapal rumah sakit apung,” tambahnya.
Kapuspen TNI juga mengatakan bahwa untuk mempercepat pembongkaran puing-puing reruntuhan dan rekonstruksi di lokasi gempa, TNI juga mengerahkan sejumlah Batalyon Zipur diantaranya dari Batalyon Zipur-10/2/Kostrad, Batalyon Zikon-13 Kodam XVIII/Kasuari, Pasmar -2 Surabaya, Paskhas dan dari Kodam-V/Brawijaya.
“Pengiriman bantuan personel TNI dari Satuan Zeni tersebut, diharapkan dapat mempercepat proses pembersihan puing-puing reruntuhan dan pemulihan bangunan akibat gempa, sehingga masyarakat korban gempa dapat beraktifitas kembali seperti semula,” ujar Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah.
Lebih lanjut Kapuspen TNI mengatakan bahwa tim kesehatan terus dikerahkan dari Mabes TNI, Mabes TNI AL, Batalyon Kesehatan 1/1/Kostrad Cilodong, Batalyon Kesehatan 2/2/Kostrad Malang dan Batalyon Kesehatan-2 Marinir Surabaya.
“Selain mengerahkan personel, alat perlengkapan dan KRI, TNI masih menyiapkan tiga Heli untuk mendukung evakuasi dan pengiriman bantuan ke daerah-daerah yang terisolasi diantara Heli MI 17, Heli Bell 412, dan Heli Panther TNI AL,” katanya.
Di sisi lain, Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah mengatakan bahwa setelah terjadi gempa bumi berkekuatan 7.0 SR yang mengguncang wilayah Lombok, TNI juga telah mendirikan posko bantuan bencana alam di Gedung Suma 3, VIP Room Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
“Hingga saat ini TNI telah menyalurkan bantuan ke Lombok melalui udara sebanyak 412.286 kg dan melalui laut 428 ton, diantaranya air mineral, obat-obatan, makanan, susu, tenda, alkom, dan lain-lain,” tutup Kapuspen TNI.