Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Anak-anak Korban Gempa Lombok Mulai Terserang Penyakit

Pengungsi anak dan balita di Lombok Utara mulai terserang penyakit. Mayoritas anak-anak dan balita menderia diare akut dan ISPA.

zoom-in Anak-anak Korban Gempa Lombok Mulai Terserang Penyakit
ISTIMEWA
Pengungsi anak dan balita di Lombok Utara mulai terserang penyakit. Mayoritas anak-anak dan balita menderia diare akut dan ISPA. Ketua Tim RS Lapangan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dr Mangaraja Victor menuturkan sejak dibuka pada Sabtu (11/8) lalu, selalu ada penambahan 20an pasien anak dan balita setiap hari. 

Dikirimkan oleh Info BSMI 

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Pengungsi anak dan balita di Lombok Utara mulai terserang penyakit. Mayoritas anak-anak dan balita menderia diare akut dan ISPA.

Ketua Tim RS Lapangan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), dr Mangaraja Victor menuturkan sejak dibuka pada Sabtu (11/8.2018) lalu, selalu ada penambahan 20-an pasien anak dan balita setiap hari.

Baca: Pakai Kebaya Warna Pink, Penampilan Evelyn Nada Anjani Mendadak Banjir Pujian

Victor menyebut anak-anak memang rentan terserang penyakit kala tinggal di pengungsian. Selama tujuh hari, asupan makanan kurang bervariasi sehingga berdampak pada melemahnya daya tahan tubuh.

"Makanan banyak disini nasi dan mie sehingga asupan gizi kurang bervariasi. Ditambah lagi dengan cuaca yang panas sehingga anak-anak dan balita terpapar debu," papar Victor di RS Lapangan BSMI, Desa Pemenang Barat, Lombok Utara, Kamis (16/8/2018).

Baca: SUV dan Sedan Premium BMW Catatkan Kenaikan Penjualan

RS Lapangan BSMI sejak Rabu (15/8/2018) masih merawat tiga balita yang menderita diare akut dan dehidrasi sehingga harus menjalani rawat inap.

Victor memberi saran, agar sebisa mungkin meski di pengungsian tetap menjaga kebersihan di lingkungan anak-anak.

Berita Rekomendasi

Selain itu, papar dia, orang tua diusahakan tidak merokok di dekat anak.

Ketua Umum BSMI Djazuli Ambari mengaku masalah Mandi Cuci Kakus (MCK) bagi pengungsi turut mempengaruhi kesehatan anak-anak dan balita.

Di wilayah Pemenang Barat, papar dia, hampir tidak ada MCK yang memadai untuk lebih dari 3.000-an pengungsi.

"Kami sedang berkoordinasi dengan BNPB untuk mendatangkan toilet mobile. Di RS Lapangan dalam waktu dekat juga akan kami bangun fasilitas MCK," papar dia.

Djazuli mengimbau kepada pengungsi yang memiliki anak dan balita agar tidak segan memeriksakan kesehatan anak ke RS Lapangan.

Selain pemeriksaan medis, ujarnya, RS Lapangan BSMI juga menyediakan makanan pendamping ASI dan asupan gizi tambahan untuk anak.

"Sementara untuk ibu hamil kami sudah mendatangkan dokter spesialis kandungan dengan membawa USG dari Jakarta dan pemeriksaan sudah berjalan sejak kemarin," ujar Djazuli.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas