Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Empat Sukses dari Asian Games dan Asian Para Games, Indonesia Semakin Siap Pentaskan Olimpiade 2032
BELASAN jam yang baru lalu kita baru saja menyaksikan prosesi penutupan dari Asian Para Games III-2018 yang dilangsungkan di Stadion Madya, Komplek Ge
Editor: Toni Bramantoro
Oleh: Steven Setiabudi Musa
BELASAN jam yang baru lalu kita baru saja menyaksikan prosesi penutupan dari Asian Para Games III-2018 yang dilangsungkan di Stadion Madya, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan.
Cuaca Sabtu malam yang cerah menambah keindahan suasana dalam berbagi momen yang mengundang empati dan kebersamaan itu.
Kesemarakan dan kesyahduan rangkaian upacara penutupan Asian Para Games 2018 secara substansial tidak kalah dibanding kemegahan dan kemewahan closing ceremony dari Asian Games XVII-2018 pada 2 September sebelumnya.
Prosesi penutupan Asian Games digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang berkapasitas hampir 80.000 penonton, sementara closing ceremony Asian Para Games dihelat di Stadion Madya yang selama ini dikenal sebagai "kawah candradimuka" para atlet atletik dengan kapasitas sekitar seperlimanya.
Kendati demikian, berbagai momen yang terkandung dan terpancar dari prosesi penutupan Asian Para Games tidak kalah mengesankannya dari Asian Games.
Prosesi penutupan Asian Para Games 2018 sungguh-sungguh mencerminkan intisari dari tagline pesta olahraga terbesar saudara-saudara kita dari penyandang difabilitas se Benua Asia, yakni "The Spirit Inspiring Energy of Asia".
Semangat pantang menyerah dan daya juang luar biasa dari saudara-saudara kita penyandang difabilitas sangat luar biasa dan memang menumbuhkan inspirasi.
Seluruh kontestan dari 43 negara menunjukkan penampilannya yang penuh semangat, tak kenal menyerah dan benar-benar menginspirasi pada sebanyak 18 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Selama tujuh hari Asian Para Games dilangsungkan, sejak 6 hingga 13 Oktober kemarin, mereka berkompetisi selayaknya para pejuang olahraga yang mempertaruhkan nama baik bangsa dan negaranya masing-masing. Mereka juga secara eksplisit memberi kesan tidak ingin dikasihani.
Mereka menyelesaikan kompetisinya hingga titik terakhir. Menang atau kalah, juara atau tidak, memperoleh medali atau luput, bukan lagi tujuan utama. Mereka memungkasi pertandingan dan menyesaikan apa yang dimulai dengan sempurna secara optimal, dan itu tetap membanggakan.
FENOMENAL
Itu juga yang diperlihatkan para atlet difabilitas Indonesia. Selama tujuh hari kompetisi David Jacobs dan kawan-kawan memperlihatkan semangat juangnya yang menginspirasi. Mereka menyuguhkan penampilan terbaiknya, dan jelas tidak ingin kalah dari rekan -rekannya yang sudah lebih dahulu memperjuangkan keharuman ibu pertiwi melalui Asian Games XVIII-2018.
Menempati peringkat kelima dari 43 negara peserta adalah kejutan membanggakan dan membahagiakan dari penampilan "out of the box" mereka. Raihan 37 medali emas, 47 perak dan 51 perunggu dalam klasemen akhir peraihan medali adalah catatan prestasi yang fenomenal yang bahkan melampaui ekspektasi dari siapapun.