Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Tiga Petualang dan Penulis Legendaris Diskusi Buku Kilimanjaro Menapak Atap Afrika
Gol A Gong akhir-akhir ini sangat aktif berkeliling Indonesia untuk mengampanyekan Gempa Literasi
Editor: Eko Sutriyanto
Tiba di puncak atau pulang dengan rasa malu. Puncak bukan bonus, namun puncak adalah target yang harus di capai. Semangat juang dan pantang menyerah kembali menjadi harga mati. Dalam hembusan sisa-sisa nafas tersisa akhirnya penulis bisa melewati masa-masa kritis dan dramatis untuk bisa mengukir sejarah hidup mengibarkan bendera merah putih di Atap Afrika.
Usai Kilimanjaro, penulis yang alumni Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, menghabiskan waktu bersafari di Tanzania. Ia menyaksikan hewan liar di habitat aslinya di Kawasan terliar di dunia itu tersaji apik di bab-bab terakhir.
Bukan tanpa kendala, kali ini tantangannya bukan berasal dari hewan liar dan buas. Tantangannya justru datang dari penduduk Tanzania yang menjadikan turis sebagai tempat mendulang lembaran dollar. Tip yang di sebagian tempat menjadi pilihan untuk satu jasa pelayanan tak berlaku di Tanzania.
Hampir semua petugas wisata mengharapkan (baca: meminta) tip dari wisatawan asing. Mulai dari resepsionis hotel hingga ke juru masak. Bahkan mereka sempat melakukan boikot.