Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Olahraga Bikin Tubuh Sehat? Belum Tentu

Ternyata banyak juga jenis olah raga yang efeknya justru berbahaya bagi kesehatan

Editor: Bian Harnansa
zoom-in Olahraga Bikin Tubuh Sehat? Belum Tentu
Yuke Mayaratih
dr Daniel N. Wattimury, Sp.KO saat di acara Imlek Market, Le chocolat lounge di Pullman hotel Jakarta. Kamis (31/01/2019) (Yuke Mayaratih) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama ini banyak orang beranggapan semua jenis olahraga menyehatkan tubuh. Padahal ini anggapan yang salah. Ternyata banyak juga jenis olahraga yang efeknya justru berbahaya bagi kesehatan. Hal ini diungkapkan dr Daniel N. Wattimury, Sp.KO kamis ( 31/01/2019) di acara Imlek Market, Le chocolat lounge -Pullman hotel Jakarta.

Olahraga yang dilakukan seminggu sekali saat car free day, misalnya. Meskipun jogging, lari atau bersepeda itu dilakukan selama 3 jam. Apakah itu berdampak bagi kesehatan? Tentu tidak. Bahkan cenderung berbahaya.

Lalu, jenis olahraga seperti apa yang tidak menyehatkan? Apapun jenis olah raganya, jika dilakukan hanya sekali atau dua kali seminggu, tidak berdampak apa-apa terhadap kesehatan. Sebaliknya, jika olahraga terlalu over ( banyak) justru berbahaya, jelas dr Daniel, dihadapan 60 peserta perempuan yang hadir.

Denyut Nadi Jadi Patokan Olahraga

Ada ukuran yang bisa dijadikan patokan saat berolahraga. Yaitu, denyut nadi. Cara mengukurnya adalah, 220 dikurangi usia dikali 60%. Itulah jumlah denyut nadi yang paling pas. Hasilnya sangat efektif untuk kesehatan. Terlalu sedikit nggak memberi efek, sebaliknya terlalu berlebihan justru membahayakan.

Dokter spesialis olahraga dari rumah sakit MMC Jakarta itu menjelaskan, olahraga yang paling ideal dan dianjurkan adalah jogging atau jalan cepat. Dilakukan setidaknya 3-5 kali seminggu selama 30 menit, dengan kecepatan yang sesuai dengan ukuran denyut nadi tadi. Jadi yang perlu diingat, bukan banyaknya keringat yang keluar atau kecepatan langkah saat jogging.

Olahraga joging dengan endurance sering disebut queen of beauty.“coba aja perhatikan, orang yang sering jogging atau jalan cepat biasanya panjang umur, otot di seluruh tubuhnya kencang dan jarang ada keriputnya. Dengan kata lain, jogging ternyata bagus untuk anti aging. Jadi kalo ingin awet muda, ngga perlu terlalu lama di tempat fitness dengan menggunakan banyak alat olahraga. Nggak perlu juga diet yang berlebihan. Cukup dengan jogging rutin, jelas Dr Daniel.

Berita Rekomendasi

Diet Tanpa Olahraga = Tidak Sehat 

Nah kalau soal diet, dr Daniel menganalogikannya dengan sebuah mobil yang sebelumnya diisi dengan bahan bakar bensin, lalu diganti dengan pertamax. Dengan tujuan agar mesin bisa awet. “Tapi jika mobil itu tidak pernah dipakai, lama-lama akan rusak. Nah begitu juga dengan diet. Jika tidak dibarengi dengan olahraga, hasilnya nggak sehat. Hal yang sama juga berlaku untuk vitamin. Apapun vitamin yang kita minum, jika badan nggak bergerak, nggak akan ada manfaatnya”, jelas  dr Daniel. (Yuke Mayaratih)

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas