Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Demokrasi Gotong Royong Indonesia

Demokrasi kekeluargaan itu dipraktekkan oleh Prabowo dengan masuk ke dalam Kabinet Indonesia Kerja jilid-2.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Demokrasi Gotong Royong Indonesia
Instagram @puanmaharaniri
Pose bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Menhan Prabowo Subianto dan Ketua DPR RI Puan Maharani. 

Demokrasi gotong royoang adalah demokrasi kekeluargaan, dimana seluruh warga negara dianggap sebagai satu kesatuan keluarga.

Supomo dalam Sidang BPUPKI 31 Mei 1945 berujar, “Negara bersandar atas kekeluargaan. ... Dasar persatuan dan kekeluargaan ini sangat sesuai pula dengan tjorak masjarakat Indonesia.”

Dalam pengertian lebih jauh, demokrasi gotong royong yang khas Indonesia adalah menjalin kebersamaan dengan semua pihak, tidak ada kritik tajam yang sampai melukai sesame anggota keluarga apalagi sampa memecah kerukunan.

Musyawarah digunakan untuk mencari alternative solusi. Focus negara kekeluargaaan adalah merekatkan seluruh anak-anak bangsa sebagai sebuah keluarga, persis seperti keluarga batih di kelurga masing-masing.

Baca: Mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas: Ada Menteri Not Right Man In The Right Job, Siapa Saja Mereka?

Demokrasi kekeluargaan itu dipraktekkan oleh Prabowo dengan masuk ke dalam Kabinet Indonesia Kerja jilid-2.

Prabowo mengajarkan bahwa tidak baik memelihara jejak kelam di batin masyarakat akibat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. 

Baca: Jadi Viral, Dua Pria Gebuki MC Orkes Dangdut di Surabaya Hanya Gara-gara Ini

Apakah Prabowo salah dengan pilihan demokrasi tersebut? Bagi penganut demokrasi modern, sikap Prabowo itu salah.

Berita Rekomendasi

Tapi Prabowo setia dengan harapan para Founding Fathers bahwa seluruh warga negara adalah sebuah keluarga.

Lalu bagaimana dengan masa depan demokrasi Indonesia? Sampai saat ini Indonesia masih mencari sosok demokrasi yang tepat untuk dirinya, karena memang Indonesia tidak tidak memiliki sejarah dan tradisi demokrasi. *

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas