Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
COVID-19 dan Inovasi Terbaru dalam Industri Farmasi Indonesia
emakin sedikit masyarakat yang mengunjungi rumah sakit untuk memitigasi terjadi penularan virus dan makin banyak yang berpindah ke tele medici
Editor: Eko Sutriyanto
Daewoong dan Balitbangkes siap menggelar uji klinis fase 1 terapi berbasis sel punca paling lambat awal Oktober tahun ini. Pada tahap awal uji klinis, tim peneliti akan merekrut pasien yang dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan.
Untuk memastikan keamanan dan kemanjuran DWP710, tim dokter akan memantau kesehatan pasien studi klinis selama 28 hari setelah mereka menerima terapi berbasis sel punca.
Setelah uji coba tahap pertama selesai, Daewoong akan melakukan uji klinis Tahap 2 DWP710 selama tiga bulan dan diharapkan selesai pada bulan Desember tahun ini dan hingga kini, uji klinis menunjukkan hasil yang memuaskan.
Uji coba fase 2 dapat dilakukan di Korea atau Indonesia, atau dilakukan secara bersamaan di Korea dan Indonesia.
Kementerian Kesehatan dan pemangku kepentingan lainnya seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Komisi Etik Balitbangkes telah menyampaikan kesiapannya untuk aktif mendukung uji klinis sel punca.
Mereka juga telah mengambil tindakan antisipatif untuk memastikan bahwa penelitian dapat mencapai hasil yang memuaskan dan diarahkan ke produksi produk dalam jumlah besar untuk perawatan COVID-19. D
aewoong dapat memulai produksi massal DWP710 jika hasil uji klinis Fase 3 pengobatan berhasil. Setelah terbukti efektif, terapi sel punca mesenkimal akan mendapatkan izin dari otoritas kesehatan untuk digunakan sebagai agen terapeutik di rumah sakit sehingga pengobatan pasien COVID-19 jauh lebih cepat.
DWP710 merupakan sebuah terobosan inovasi untuk melawan COVID-19 dan bukti kemampuan Daewoong dalam meneliti, mengembangkan, dan menghasilkan produk bio yang berkualitas.
Hal ini juga menunjukkan komitmen perusahaan untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat industri bio melalui kerja sama berdasarkan dukungan dari kebijakan pemerintah.
Baca juga: Komnas Perempuan dan Lemhannas Kaji Penghapusan Kekerasan pada Wanita dalam Penanganan Covid-19
Setelah didirikan pada tahun 2012, Daewoong Infion mengoperasikan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia di Pandaan, Surabaya, Jawa Timur, dan sekarang memproduksi dan menjual produk biosimilar (Erythropoietin) pertama di Indonesia.
Dengan teknologi biofarmasi unggulan yang ditransfer dari Daewoong Pharmaceutical, Daewoong Infion telah mampu beroperasi sebagai pusat penelitian, pengembangan, dan produksi produk biofarmasi di Indonesia.
Daewoong Infion telah mengembangkan produk Erythropoietin (EPO) dan biosimilar lainnya seperti Epidermal Growth Factor (EGF) sejak tahun 2017. Dipuji sebagai produk lokal terbaik Daewoong, EPO dan EGF telah memperoleh sertifikat halal dari Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
Dengan produk biosimilar yang diproduksi secara lokal, Daewoong Infion bertujuan untuk memenuhi komitmennya untuk berkontribusi dalam menyediakan pengobatan bagi pasien dengan penyakit fisik kronis dan menyediakan produk biofarmasi berkualitas terbaik untuk pasien lokal yang tidak mampu mendapatkan obat-obatan impor yang mahal.
Karena inovasi kini telah menjadi hal yang diprioritaskan di seluruh industri farmasi, Daewoong berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasinya untuk membangun masyarakat yang lebih sehat, sejalan dengan misinya untuk menjadi "perusahaan farmasi yang melindungi kesehatan masyarakat sekaligus menciptakan masyarakat yang sehat".
Namun, upaya Daewoong untuk mengembangkan perawatan inovatif baru secara lokal tidak dapat berjalan mulus tanpa dukungan dari dan kemitraan dengan pemerintah, BPOM, dan rumah sakit yang sangat penting untuk memajukan kesehatan global.
*) Head of Bioclinical Team at Daewoong Infion