Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Tentang dr. Zaini Khadafi Saragih yang Membesarkan LADI dengan "Passion"

dr. Zaini Khadafi Saragih, SP, KO, diangkat sebagai ketua LADI di bulan Januari 2017

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Tentang dr. Zaini Khadafi Saragih yang Membesarkan LADI dengan
dok LADI
Indonesia National Anti Doping Organization 

OLEH: Myrna, Pendukung Kegiatan Anti Doping

TERIMAKASIH dr. Zaini Khadafi Saragih, SP, KO, yang mengajari saya menjadi pemimpin dengan melihat dan mendengar yang dibuatnya di Indonesia National Anti Doping Organization (Lembaga Anti Doping Indonesia/LADI) selama empat tahun terakhir ini.

I am proud of you, sincerely. Thank you for teaching me to have a kind heart.

Hanya selang hari setelah dr. Zaini Khadafi Saragih, SP, KO, diangkat sebagai ketua LADI di bulan Januari 2017, saya menemaninya menemui Gobi, Direktur Jendral SEA Rado (South East Asia Regional Anti Doping Organization), di Singapura.

Perjalanan tersebut "on his own personal pocket" yang tidak pernah diganti karena tidak bisa juga.

Bang Zaini menghubungi Gobi untuk menjelaskan bahwa dia diberi amanah oleh pemerintah membenahi tata Kelola anti doping di Indonesia melalui Lembaga Anti Doping Indonesia.

Saat itu LADI bagaikan kapal karam yang sedang disangsi olehWorld Anti Doping Agency (WADA), padahal Pemerintah sedang mempersiapkan Asian Games yang akan dilakukan bulan Agustus 2018. Apabila Indonesia masih disangsi maka risikonya Indonesia bisa jadi tidak diizinkan menyelenggarakan Asian Games.

Berita Rekomendasi

Ini masalah serius dan sudah sampai ke Istana Negara. Presiden dilapori. Pak Jokowi marah.

Selama kurang lebih 1,5 bulan saya melihat bagaimana dr.Zaini Khadafi Saragih melobi SEA RADO dan WADA. Ia sampai harus mengubungi kantor perwakilan WADA di Tokyo dan Kantor pusat di Montreal, Kanada. Hampir setiap hari dr. Zaini Khadafi Saragih melakukan koordinasi.

Melobi agar WADA berkenan mencabut status "banned", tidak "comply" terhadap aturan anti doping Internasional. Dan dia berhasil. Hanya perlu 1,5 bulan saja.

Selama 4 tahun terakhir saya sendiri yang menyaksikan bagaimana kepemimpinan dr. Zaini Khadafi Saragih selama dia memimpin LADI untuk membawa Indonesia tidak dijatuhi sangsi non comply.

Bagaimana dr. Zaini Khadafi Saragih mengerjakan semua tugas NADO / LADI yang diwajibkan oleh WADA hingga tengah malam bahkan ada kala sampai pagi. Bagaimana dia harus meluangkan waktunya "conference call" dengan WADA / SEA RADO dalam rangka terus membenahi tugas timnya sendiri yang harus dilaporkan ke WADA. Itu semua karena tanggung jawab dan "passion"-nya.

"It is my job to ensure Indonesia tidak disangsi WADA," itu jawaban dr. Zaini Khadafi Saragih setiap saya tanya, 'again?' pada hari – hari, apakah pagi siang atau malam diantara pekerjaannya menyelesaikan disertasi S3, mengajar, praktek, dan waktu istirahatnya.

Bagaimana dia menghabiskan banyak waktu membaca buku aturan "The Code", jurnal dan buku – buku referensi anti doping internasional agar bisa diskusi dan counter argumentasi dengan orang – orang dan pimpinan WADA / SEA RADO.

Bagaimana dr. Zaini Khadafi Saragih mendukung dan pasang badan untuk semua timnya dari challenging argumen tim lembaga anti doping Internasional. Bagaimana dr. Zaini Khadafi Saragih memikirkan pengembangan kapasitas timnya dengan memberi panggung kepada downlinenya untuk tampil.

Bagaimana dr. Zaini Khadafi Saragih beberapa kali mengirim anggota timnya yang menurut SEA RADO belum cukup mumpuni secara kapasitas. Dia sendiri yang "backed up" dan pasang badan dengan menyampaikan kepada mereka “ I take the responsibility, I will help them groomed” . Indeed mereka diizinkan karena memandang muka dr. Zaini Khadafi Saragih.

Bagaimana dr. Zaini Khadafi Saragih memikirkan dan mempersiapkan rencana ke mana anti doping Indonesia harus dibawa. Dia sampaikan visinya. Dan dia tahu bagaimana melangkah. Termasuk, rencananya untuk meng-groom setiap person dalam timnya agar nanti mereka dapat menggantikannya memimpin Indonesia NADO pada saatnya.

Saya berhubungan baik dengan beberapa banyak teman dari dr.Zaini Khadafi Saragih ini di LADI. Di saat dia juga menceritakan harapannya bahwa suatu hari kala dia sudah selesai benahi organisasi di mana harusnya ditempatkan.

Dia sudah persiapkan timnya kuat dan mampu secara kapasitas. Maka, dia akan "step down". Mundur dengan sendirinya. Saya sampaikan ke teman dr.Zaini itu jauh hari, di awal perjalanannya memimpin organisasi.

Bagaimana dia tegar dan kuat membawa organisasi anti doping Indonesia comply sesuai aturan WADA, yang mana beberapa chairman sebelum dia, orang – orang hebat, para dokter, doctor, memilih mengundurkan diri sebelum waktunya.

Bagaimana awal dia menerima tugas organisasi tidak dianggap berfungsi oleh stakeholders olahraga Indonesia. Namun kini LADI menjadi organisasi yang berwibawa dan disegani seluruh stakeholders olahraga Indonesia, baik oleh national Feds maupun international Feds.

Semua yang dilakukannya, menurut pemikiran saya, mungkin hanya mampu dilakukan oleh orang - orang yang memang memiliki "passion", cinta pada apa yang dia kerjakan, mencintai olahraga Indonesia atau orang profesional yang dibayar sangat mahal untuk melakukan semua yang dia lakukan. Namun, dr.Zaini Khadafi Saragih melakukannya untuk "passion" dan rasa cinta kepada olahraga Indonesia dengan TANPA BAYARAN / GAJI.

"All those hard work, long night hustles, every single day for the past 4 years". Hasilnya, Indonesia selamat! Tidak pernah "non comply", tata Kelola organisasi yang masih jauh dari ideal tapi diakui perbaikannya oleh WADA. Disegani stakeholders domestik dan internasional. Dan utamanya yang pantas menilai performance LADI adalah World Anti Doping Agency di mana NADO Indonesia terafiliasi.

Salah satu mentor saya former direktur Citi pernah berkata, "if you wanna get the glory you have to take the shit also". Itu satu paket. "And yes", semua pemimpin yang memiliki kemampuan kapasitas ilmu dan kepemimpinan menerima dan menjalaninya.

Termasuk “shit” juga adalah bumbu-bumbu seperti dibicarakan "behind our back" karena orang-orang yang terganggu kepentingannya pasti tidak senang dan akan berusaha membuat citra kita jelek, menjatuhkan kredibilitas pemimpin yang sedang atau telah bekerja dan prestasinya, dengan maksud menutupi ketidakmampuan mereka sendiri.

Gossip cerita atas fakta yang di putar balik, dikarang sendiri, adalah BIASA SAJA dihadapi Pemimpin dalam perjalanan kepemimpinannya. Bapak Presiden Jokowi dan seluruh pemimpin besar sudah kebal dan bebal difitnah yang orang lain justru menilai betapa jahatnya hati manusia. Tapi mereka legowo membiarkan berlalu.

Seperti dr. Zaini Khadafi Saragih yang ajarkan ke saya dulu saat saya pernah dibicarakan tidak baik di belakang oleh beberapa oknum yang terganggu dengan kehadiran saya membenahi organisasi, “jika ada 1000 orang yang memfitnahmu, apakah kau akan mendatangi mereka satu persatu meminta klarifikasi dan mengajak debat, buat apa? Masih banyak tugas yang harus kau kerjakan, sedang umurmu berkurang setiap detik. Setiap manusia pasti mendapat balasan sesuai perbuatannya. Itu sunatullah, atau karma atau hukum alam”.

Saya teringat nasihat KH. Mustofa Bisri, Gus Mus, yang saya resapi maknanya, semoga saya dapat menjalaninya dalam kepemimpinan saya.

“Kerendahanmu tidak akan menaikkan dirimu dengan Menjatuhkan orang lain”

Saya menulis ini untuk diri saya sendiri. Karena dr.Zaini Khadafi Saragih tidak meminta saya menulis. Dia bahkan sangat bahagia menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Notes ini memang bersifat personal, untuk mengingatkan saya, sebagai pemimpin level dan kualitas kepemimpinan seseorang dapat kita lihat dari "passion", dedikasi, keikhlasan dan keluasan hati menjalani tugas, menerima kekurangan diri dan memaafkan semua kekurangan orang lain.

Saya sempat mengintip beberapa "wa chat" dr. Zaini Khadafi Saragih dengan Direktur WADA Asia, Direktur Jendral SEA RADO, serta komentar mereka.

Masa tugasnya sebenarnya sudah berakhir tahun 2019, namun entah mengapa pertengahan tahun 2020 kuluar surat yang menyebut perpanjangan hingga akhir 2020. Kepada saya dr. Zaini Khadafi Saragih sudah jauh hari menyampaikan bahwa di akhir 2020 ini cukuplah pengabdiannya untuk LADI.

Saya mendukungnya. Saya yakin hal tersebut sudah dipertimbangkannya dengan matang. Termasuk dampaknya bagi LADI dan dia sebagai pribadi.

Tentu dia sudah bicara dengan teman-temannya di WADA / SEA RADO, dan sudah "sounding" ke pemerintah.

Saya mendukung prinsipnya, bahwa nama baik dan kesan baik tidak dapat dibeli atau di hapus orang lain. Prestasi itu bukan “katanya”, tapi “hasilnya”. Sekadar bicara saja mudah. TALK IS CHEAP.

Pada akhirnya dr. Zaini Khadafi Saragih menurut pemikiran dan perasaan saya mengakhiri tugasnya dengan "Big Win" karena dia memiliki sahabat-sahabat para pemimpin organisasi anti doping Internasional, yang saya sering dengar mereka ngalor ngidul kalau telpon cerita diluar doping. Juga orang-orang olahraga Indonesia.

Barakallahu fiik, semoga usiamu selalu bermanfaat bagi alam semesta, dan dimudahkan Tuhan YMK. Aamiin yra. "I am so proud of him".

Jakarta 26/12/2020. MF
This is my early birthday gift to Bang Zaini.*

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas