Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Bukan Sekadar Paham, Konsorsium Tular Nalar Dorong Cara Berpikir Kritis

MAARIF Institute bersama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan Love Frankie menginisiasi program Tular Nalar.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Bukan Sekadar Paham, Konsorsium Tular Nalar Dorong Cara Berpikir Kritis
ist
Konsorsium Tular Nalar Dorong Cara Berpikir Kritis Dengan Luncurkan Situs tularnalar.id 

MELALUI DUKUNGAN Google.org, Maarif Institute bersama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan Love Frankie menginisiasi program Tular Nalar.

Sejak pertengahan 2020 lalu, program ini melatih 26.700 guru, dosen, dan guru honorer di 23 kota di Indonesia tentang cara mengidentifikasi dan memerangi misinformasi, selain membekali mereka dengan keterampilan literasi media yang relevan.

Untuk menjangkau public yang lebih luas, Konsorsium Tular Nalar juga meluncurkan situs tularnalar.id untuk memberikan akses kepada dosen, guru, siswa dan publik yang lebih luas untuk bersama-sama belajar melawan misinformasi.

Acara daring peluncuran situs tularnalar.id ini memilih konsep Dunia Virtual Reality Tular Nalar yang menyajikan tema galeri seni karya anak bangsa agar dapat mengedukasi publik dengan menyajikan pengalaman visual dengan lebih imersif dan menarik, hingga misi Bukan Sekadar Paham dapat tercapai.

Inisiatif ini digagas sebagai respon dari kenyataan bahwa penetrasi internet dan konsumsi media sosial meningkat di Indonesia, sementara tingkat literasi media di kalangan masyarakat masih relatif rendah.

Seiring penggunaan internet yang terus berkembang, sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki keterampilan yang tepat guna memahami apa yang mereka konsumsi secara daring, entah itu artikel berita, atau permintaan informasi pribadi mereka.

Terlebih di masa pandemi ini, dunia digital juga dipenuhi dengan misinformasi dan disinformasi yang berkaitan dengan dunia kesehatan, pandemi, bahkan pandangan-pandangan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan cenderung menyesatkan.

Berita Rekomendasi

Samuel A. Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI memberikan apresiasi positif dengan kehadiran situs tularnalar.id ini.

“Kami menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang terus berjuang bersama pemerintah dalam menanggulangi misinformasi dan disinformasi. Sebagaimana data yang ada, sejak januari tahun 2020 hingga januari 2021 ada sekitar 1500 hoax tentang covid 19, terbayang berapa kerugian dan kekacauan yang terjadi di masyarakat yang mungkin termakan oleh hoax. Oleh karena itu, kami mendukung dengan adanya platform tularnalar.id yang diprakarsai oleh MAARIF Institute, MAFINDO, Love Frankie dan didukung oleh Google.org. semoga platform pembelajaran yang bertujuan sebagai sarana edukasi dalam pembekalan keterampilan berfikir kritis ini dapat menciptakan masyarakat yang Tahu, Tanggal dan Tangguh terhadap Hoax.”

Ryan Rahardjo, Head of Public Affairs Southeast Asia, Google menambahkan, "Hibah Google.org yang kami berikan untuk MAARIF Institute bekerjasama dengan MAFINDO adalah upaya berkelanjutan kami untuk mendukung organisasi-organisasi yang membantu masyarakat Indonesia dalam melawan misinformasi dan disinformasi khususnya terkait vaksin Covid-19.

Memerangi misinformasi dan disinformasi daring terus menjadi tantangan penting dan prioritas utama bagi Google. Kami berharap peluncuran situs Tular Nalar ini dapat membantu mengasah cara berpikir kritis masyarakat agar terhindar dari misinformasi dan disinformasi terutama terkait Covid-19"

Khelmy K Pribadi, Direktur Program MAARIF Institute menyebut “kehadiran situs tularnalar.id adalah bentuk komitmen seluruh konsorsium untuk memperluas akses publik pada sumber pembelajaran daring yang dapat meningkatkan keterampilan praktis dosen, guru, siswa dan siapapun untuk bersama-sama meningkatkan kapasitas literasi digital untuk melawan misinformasi, disinformasi dan ujaran kebencian.

Situs tularnalar.id menyediakan materi pembelajaran yang kreatif dan interaktif, termasuk didalamnya adalah modul, video, dan kuiskuis menarik dengan sumber rujukan yang jelas.”

Hal serupa juga disampaikan oleh Juli Binu dari Love Frankie, menyampaikan “Dalam proses penyusunan situs tularnalar.id kami juga melakukan riset kepada para pakar di bidang literasi media untuk dapat memahami tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para pengajar dalam mengajarkan literasi media kepada siswanya, dan kami juga menguji berbagai model kursus online untuk menghasilkan situs yang ramah bagi penggunanya termasuk teman teman disabilitas.”

Sementara itu, Yulita Priyoningsih Sub Koordinator Pembelajaran Khusus, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI menyampaikan, “Program Tular Nalar yang digagas oleh MAARIF Institute merupakan contoh baik implementasi kolaborasi antara Kemdikbud dan Masyarakat dalam rangka meningkatkan literasi media, khususnya media digital untuk mendorong kesadaran akan pentingnya pencegahan penyebarluasan berita-berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Penguatan literasi media bagi dosen-dosen, mahasiswa dan masyarakat luas menjadi salah satu perwujudan tridharma perguruan tinggi. Materi-materi yang disajikan pada laman tularnalar.id sangat baik dalam memberikan pembelajaran kepada masyarakat luas tentang literasi media,komposisi dan fitur-fitur materi menarik yang akan mendorong masyakat untuk lebih memahami makna dari literasi media. Selanjutnya, diharapkan cakupan penerima manfaat dari kolaborasi antara Kemendikbud dan MAARIF Institute dapat dapat diperluas dari sisi jenjang akademik. Digitalisasi materi-materi yang telah disusun oleh tim Tular Nalar, kedepan diharapkan akan dapat memperkaya repositori materi terbuka pada laman spada.kemdikbud.go.id dengan demikian penerima manfaat inisatif baik ini akan lebih luas.”

##

Tentang Google.org

Google.org adalah organisasi filantropi Google yang mendukung organisasi-organisasi nonprofit yang berupaya mengatasi masalah-masalah kemanusiaan dan menerapkan inovasi berbasis data yang bisa diskalakan untuk memecahkan tantangan-tantangan terbesar di dunia.

Kami membantu mereka dengan menyediakan akses terhadap kombinasi dukungan yang unik yang mencakup pendanaan, produk, dan keahlian teknis dari para relawan di Google. Kami bekerja sama dengan para pembawa perubahan ini, yang membawa dampak signifikan bagi komunitas mereka, dan yang karyanya berpotensi untuk menghadirkan perubahan bermakna.

Kami menginginkan dunia yang ideal bagi semua orang—dan kami yakin bahwa teknologi dan inovasi bisa mentransformasi empat area penting ini: pendidikan, ekonomi, peluang, inklusi, dan respons terhadap krisis.

Tentang MAARIF Institute

MAARIF Institute didirikan pada 2002 dan memiliki komitmen dasar sebagai gerakan kebudayaan dalam konteks Islam, kemanusiaan, dan kewarganegaraan. Sebagai LSM terkemuka sekaligus lembaga Think Tank terkait masalah Pluralisme-Toleransi dan Mencegah/Melawan Ekstremisme Kekerasan di Indonesia sejak 2010, MAARIF Institute memiliki dua ruang lingkup kerja yakni; penelitian dan intervensi sosial. Hal tersebut tertuang dalam program terkait toleransi dan pencegahan ekstrimisme kekerasan, kewarganegaraan, inklusivitas, intervensi pendidikan bagi guru dan siswa, serta pluralisme dan media. MAARIF Institute didirikan oleh Ahmad Syafii Maarif, mantan ketua organisasi Islam terkemuka di Indonesia; Muhammadiyah. Sejak 2016 hingga sekarang, dengan dukungan YouTube Creators for Change dan Google.org, MAARIF Institute mengadakan program literasi media untuk membangun ketahanan masyarakat berbasis sekolah.

Tentang MAFINDO

MAFINDO adalah komunitas anti hoax yang resmi berdiri sebagai organisasi nonprofit legal pada 2016. MAFINDO saat ini memiliki lebih dari 85 ribu anggota online dan 17 cabang di seluruh Indonesia. MAFINDO melaksanakan berbagai kegiatan untuk melawan “infodemik” atau epidemi hoaks melalui pemberantasan hoaks, edukasi masyarakat, seminar, workshop,

melakukan advokasi ke berbagai kalangan, menghadirkan berbagai teknologi anti hoaks, menjalin keterlibatan di akar rumput, mengadakan berbagai penelitian, dll. Sebagai komunitas yang telah disertifikasi oleh IFCN, MAFINDO telah bekerjasama dengan berbagai komunitas, akademisi, CSO, tokoh masyarakat, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa, WHO, Unicef, CDC, Google, Facebook, dan pihak-pihak lainnya.

Tentang Love Frankie

Love Frankie adalah agensi perubahan sosial yang merancang dan menerapkan penelitian inovatif serta inisiatif komunikasi untuk menangani berbagai masalah sosial kritis di seluruh Asia Pasifik. Kami mendukung organisasi-organisasi progresif di bidang sosial untuk merancang dan menciptakan kampanye sosial berbasis bukti serta strategi komunikasi guna mencapai tujuan perubahan sosialnya. Kami memadukan pemikiran kreatif yang unik dengan wawasan local yang mendalam untuk membuat kampanye tepat sasaran yang sesuai dengan budaya dan menciptakan dampak nyata.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas