Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Gebrakan Kemenag untuk Kreatifitas Guru PAI dan Masa Depan Pendidikan di Indonesia

Inisiatif Kemenag untuk melaksanakan program pelatihan ini dapat dilihat sebagai penyempurna pada visi Kemendikbud

Editor: Husein Sanusi
zoom-in Gebrakan Kemenag untuk Kreatifitas Guru PAI dan Masa Depan Pendidikan di Indonesia
Istimewa
KH. Imam Jazuli, Lc. MA, Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon. 

Memindahkan budaya ilmiah dari lingkungan perguruan tinggi ke tingkat di bawahnya, sekolah, merupakan kebijakan yang sangat strategis. Para guru akan menjadi “kreator” ilmu pengetahuan sebagaimana para dosen. Bukan semata-mata berperan sebagai “konduktor (penghantar)” ilmu pengetahuan. Karenanya pula, salah satu indikator keberhasilan PPKB ini diukur dari perubahan seorang guru menjadi subjek yang menciptakan ilmu pengetahuannya sendiri berbasis riset ilmiah.

Kultur akademik lain yang mungkin bisa dipindahkan dari lingkungan perguruan tinggi ke sekolah adalah kerjasama riset antara mahasiswa dan dosen. Guru dapat bekerjasama dengan siswa/i mereka dalam melakukan riset lapangan. Inilah konteks yang dimaksud di awal, bahwa Kemenag dan Kemendikbud perlu jenis program pelatihan berikutnya.

Terlepas dari semua hal penting di atas, program Dirjen Pendis Kemenag RI kali ini sangat progresif, idealis, dan visioner. Dengan kemampuan guru menulis karya ilmiah, proyek penguatan karakter dan jati diri bangsa bisa dilakukan sejak tingkat pendidikan yang paling bawah. Bukan semata-mata Perguruan Tinggi yang berpegang pada Tridarma Perguruan Tinggi, boleh jadi Sekolah akan memiliki konsep “Tridarma Sekolah” itu sendiri.

Terakhir, harapan penulis, PPKB menjadi salah satu program unggulan Dirjen Pendis Kemenag. Kiranya tidak berlebihan bila penulis menyebut ini semua sebagai “Manunggaling Perguruan Tinggi dan Sekolah”. Ada akar historis yang begitu panjang, walaupun bukan di sini tempatnya untuk membahas. Tetapi, secara umum, di masa silam kualitas pendidikan tidak dibeda-bedakan berdasarkan jenjang; sekolah dan perguruan tinggi.

Yang jelas, bila semua guru memiliki kemampuan setara dengan dosen, bila semua siswa/i memiliki kualitas riset yang tak kalah dari mahasiwa/i, maka kita sedang berjalan dalam jalur yang baik dan benar. Bila PPKB Dirjen Pendis Kemenag mampu mewujudkan idealisme ini, itu prestasi yang patut diacungi dua jempol sekaligus.

Berbagai gebrakan program di Kemenag ini tidak lepas dari peran Menag Gus Yaqut Cholil kaumas yang mendorong semua jajarannya untuk menciptakan berbagai program yang betul-betul bermanfaat untuk memajukan pendidikan Islam di bumi Nusantara.

Wallahu a’lam bis shawab.

Berita Rekomendasi

*Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas