Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Layaknya Sebuah Kajian Ilmiah, Filateli Juga Gunakan Literatur Rujukan
Sebagaimana halnya kajian akademik, rujukan paling ilmiah dalam filateli pun tetaplah sebuah jurnal.
Editor: Dewi Agustina
Oleh: Gilang Adittama *)
Setiap disiplin ilmu membutuhkan literatur rujukan, tapi hal ini sepertinya tidak dibutuhkan dalam kebanyakan hobi.
Misalnya filateli, merupakan hobi yang memadukan keilmiahan dan cita rasa seni, maka keberadaan berbagai sumber referensi menjadi sangat krusial bagi perkembangannya.
Dalam dunia filateli, sumber rujukan bisa berupa buku, katalog, maupun jurnal.
Pada media tersebut biasanya dipublikasikan hasil penelitian para filatelis pada suatu bidang. Lain rujukan, lain pula kegunaannya.
Berbeda dari kebanyakan buku rujukan yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan filatelis, maka buku “Eksplorasi Indonesia Melalui Benda Filateli” yang terbit dalam dua bahasa, Indonesia & Inggris merupakan satu terobosan baru.
Baca juga: Kirim Sampel Uji PCR Lewat Kantor Pos Jepang Sangat Ketat, Jadi Koleksi Bagi Filatelis
Buku karya Teguh Wira Adikusuma itu dapat dinikmati oleh hampir seluruh kalangan karena isinya tampak seperti ensiklopedia mini tentang Indonesia dengan ilustrasi benda filateli.
Buku ini mendokumentasikan seluruh prangko dan benda filateli Indonesia lainnya yang terbit mulai tahun 1864 hingga Agustus 2020.
Karena disusun oleh seorang juri filateli kelas dunia, buku ini tampak seperti katalog ilmiah dengan segala informasi penting dalam setiap benda filateli alih-alih daftar harga seperti katalog buatan para pedagang (stamp dealers).
Bagi para filatelis tentunya buku ini adalah rujukan pokok koleksi di kelas tradisional.
Bagi filatelis kelas tematik, judul buku “Thematic Exhibiting” karya Wobbe Vegter tentu sudah tidak asing di telinga.
Buku ini tidak memuat banyak hal tentang prangko, tetapi lebih banyak memuat motif, kiat-kiat, serta panduan teknis terperinci seputar perlombaan filateli di kelas tematik.
Keberadaaan buku pegangan semodel ini jelas sangat bermanfaat bagi exhibitor pemula yang baru akan terjun ke dunia perlombaan filateli, maupun filatelis berpengalaman yang ingin meningkatkan mutu koleksinya.
Buku ini pernah dilombakan di kelas literatur dalam pameran sedunia di Johannesburg 2010 dan menyabet medali Vermeil.
Penulisnya sendiri merupakan filatelis senior peraih medali Large Vermeil di kelas tematik dengan koleksi berjudul “From Abacus to Internet”.
Salah satu jargon terkenal dari Wobbe adalah “Say what you show, show what you say.”
Sebagaimana halnya kajian akademik, rujukan paling ilmiah dalam filateli pun tetaplah sebuah jurnal.
Bersamaan dengan munculnya beberapa organisasi spesialis seperti SOSSI (Scout On Stamps Society International), BSS (Bird Stamp Society), SPI (Sports Philatelists International), dan PHSC (Postal History Society of Canada).
Jurnal-jurnal filateli juga turut bermunculan seperti di masa lalu ada Buletin "Berita Filateli” yang diterbitkan PFI Jakarta terbit setiap bulan sejak 1976 hingga 1985.
Lalu menghilang karena Pemimpin Redaksinya hijrah ke Tokyo Jepang.
Baca juga: Daftar 88 Filatelis Indonesia yang Meninggal Dunia, Herman Suryadi Meninggal Minggu Pagi
Ada pula majalah APS (American Philatelic Society), ATA (American Philatelic Association), Philatelic Literatur terbitan APS, majalah British Philatelic Society, dan sebagainya.
Salah satu jurnal paling tua dan bereputasi adalah SOSSI Journal yang beredar sejak 1951 dan selalu menyajikan studi terkini terkait benda filateli bertema pramuka, mulai dari terbitan baru hingga kontroversi pemalsuan prangko klasik keluaran 1900 – 1940.
Melalui jurnal seperti itu para filatelis tentu dapat menghindari penipuan di pasar sekaligus meningkatkan pengetahuannya serta mutu koleksinya secara drastis.
Di zaman teknologi di mana segala sesuatu begitu mudah dimanipulasi oleh pihak- pihak tidak bertanggung jawab, keberadaan literatur rujukan seperti katalog, buku, terlebih lagi jurnal akan sangat menentukan masa depan hobi filateli.
Rujukan-rujukan ini pun diharapkan dapat membuat orang awam bisa memasuki dunia filateli tanpa rasa khawatir akan berbagai kemungkinan buruk.
Bagi yang ingin berdiskusi filateli ada whatsapp group bagi Filatelis, email ke: filateli@jepang.com Subject: Filatelis, dengan nama lengkap alamat tanggal lahir dan nomor whatsapp, gratis.
*) Penulis adalah peraih medali Vermeil Tematik di Bangkok F.I.P 2013 dan Large Vermeil di Singapore fournation 2016. Sisanya ada beberapa medali pameran filateli dari tahun 2005 - 2012. Magister pendidikan bahasa Inggris, Universitas Lampung