Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Khofifah Indar Parawansa, Profil Capres Ideal dari Nahdiyyin
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang Penghargaan Organisasi Masyarakat
Editor: Husein Sanusi
Ibu Khofifah, Profile Capres Ideal dari Nahdiyyin
Oleh KH.Imam Jazuli, Lc., MA
TRIBUNNEWS.COM - Prestasi demi prestasi ditorehkan Khofifah Indar Parawansa sejak menjabat Gubernur Jatim, 13 Februai 2019. Saat itu kepemimpinannya baru seumur jagung, tapi hasil kerja kerasnya sudah meraih prestasi kinerja tertinggi atas Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) 2019 atas Laporan Penyelengaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dari Kementerian Dalam Negeri.
Prestasi itu menjadi kado bagi Pemprov Jatim jelang HUT ke-75 tahun pada 12 Oktober 2019. Adapun skor yang diraih sebesar 3,4144 sehingga Jatim berhak atas predikat sebagai Provinsi dengan status kinerja sangat tinggi. Setelah menerima penghargaan itu, tak lama lagi menerima penghargaan dari Kementerian Desa PDTT, kemudian kembali memborong prestasi dari Kementerian Dalam Negeri.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang Penghargaan Organisasi Masyarakat (Ormas) Tahun 2019/2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri RI di Hotel Kartika Candra Jakarta, saat itu..
Penghargaan pertama diraih untuk kategori Pemerintah Provinsi Sebagai Pembina Ormas Terbaik. Provinsi Jatim merupakan satu- satunya provinsi yang mendapatkan anugerah penghargaan ini. Sedangkan penghargaan kedua diterima Khofifah selaku Ketua Umum PP Muslimat NU untuk kategori Penghargaan Khusus Bakti Sepanjang Hidup (Long Life Achievement) untuk Muslimat NU.
Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Penghargaan kategori Pemerintah Provinsi Sebagai Pembina Ormas Terbaik diberikan karena Pemprov Jatim dianggap mampu dan berhasil membina ormas dengan baik.
Sampai bulan Juni tahun 2021 ini sudah puluhan kali Khofifah menerima berbagai penghargaan dan apresiasi atas kerja nyatanya yang itu bisa dirasakan langsung oleh warga Jawa Timur, sehingga tak berlebihan kalau dirinya digadang-gadang banyak pihak jadi pemimpin masa depan Indonesia, mewakili kalangan Nahdliyin. Lalu bagaimana profile lengkapnya?
Drs. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 19 Mei 1965; umur 56 tahun) adalah Gubernur Jawa Timur yang menjabat sejak 13 Februari 2019. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Sosial Indonesia ke-27 yang menjabat sejak tanggal 27 Oktober 2014 hingga 17 Januari 2018
Ia meraih gelar sarjana pada tahun 1990 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya. Selain itu, ia juga tercatat pernah menyelesaikan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Surabaya (strata I), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (Strata II).
Pada tanggal 27 Oktober 2014, ia dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Sosial dalam Kabinet Kerja. Pada tanggal 17 Januari 2018, Khofifah mengundurkan diri dari jabatannya karena mengikuti Pilgub Jawa Timur 2018 dan digantikan oleh Idrus Marham.
Selain itu, dalam kariernya dibidang politik, Khofifah juga tercatat pernah menduduki sejumlah posisi sentral di pemerintahan di antaranya Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI (1992-1997), Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995-1997), Anggota Komisi II DPR RI (1997-1998), Wakil Ketua DPR RI (1999), Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI (1999).
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (1999-2001), Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1999-2001), Ketua Komisi VII DPR RI (2004-2006), Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI (2004-2006), Anggota Komisi VII DPR RI (2006). Yang terkahir, kini perempuan berusia 52 tahun itu menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) periode 2014-2019.
Selain itu, tak banyak diketahui, ternyata perempuan enam anak ini memiliki sejumlah prestasi gemilang, yakni pada tahun 2011 Khofifah pernah didapuk sebagai tokoh penggerak masyarakat oleh Islamic Fair of Indonesia. Perempuan yang low profile yang juta Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ini pernah mendapat penghargaan dari Menteri Kehutanan atas kontribusinya menggerakan warga Muslimat NU menanam pohon, Pada tahun 2011.
Sebagai inisiator Koperasi An-Nisa, Khofifah juga berhasil mendapatkan penghargaan dari Menteri Koperasi dan UKM, yakni pada tahun 2008 dan 2013, atas komitmennya keliling provinsi mengajak perempuan/Muslimat NU agar segera membangun koperasi.
Di forum Internasional, khofifah juga banyak menoreh prestasi seperti dipercaya menjadi ketua delegasi pemerintah Indonesia di beberapa negara seperti menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam “Women 2000, Gender Equality, Development and Peace for the Conventi on on The Elliminati on of All Forms of Discriminati on Against Women” di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, 28 Febuari 2000.
Kemudian, menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia pada pertemuan The Exchanges and Cooperati on in the Field of Family Planing Between China and Indonesia, 9-11 April 2001.
Ketua Delegasi Republik Indonesia pada Pertemuan Konsultasi Tingkat Menteri Asia-Pasifik di Beijing, China, pada 14-16 Mei 2001.
Menjadi narasumber pada Conference Gender Equity and Development in Indonesia yang diselenggarakan The Australian Nasional University, di Canberra, Australia, pada 21-22 September 2001. Menjadi narasumber pada Conference On Women In Islam As Role Model di Berlin, Jerman, pada 24-26 Mei 2004.
Menjadi peserta World Council of Churches di Brazil, 15-21 Februari 2006.
Menjadi narasumber utama pada Commission on the Advancement of Women, Commission on the Status of Women, di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat, 1-2 Maret 2006.
Menjadi narasumber pada International Conference on Parliaments, Crisis Prevention and Recovery, hosted by UNDP and the Government of Representatives of Belgium, 19-21 April 2006
Juga tercatat pernah menjadi narasumber disejumlah forum internasional bergengsi seperti Menjadi narasumber pada International Conference on Parliaments, Crisis Prevention and Recovery, hosted by UNDP and the Government of Representatives of Belgium, 19-21 April 2006.
Lalu, narasumber pada International Conference of Islamic Scholars di Jakarta, Indonesia, Mei 200l6, narasumber di Muktamar ke-5 Pertumbuhan- Pertumbuhan Perempuan Islam Dunia Islam Kontemporari di Shah Alam, Selangor, Darul Ehsan, Malaysia, pada 13-15 Agustus 2006 dan lain sebagainya. Ini membuktikan bahwa reputasi Khofifah tidak hanya ada pada Nasional, tapi juga tingkatan Internasional, sehingga layaklah ia disebut Capres ideal Nahdliyin 2024. Wallahu'alam bishawab.
*Pengasuh PP Bina Insan Mulia Cirebon