Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Manajemen Lansia Menuju Kebahagiaan

Lansia adalah orang yang sudah mencapai usia di atas 60 tahun. Pengertian ini mengacu pada pengertian yang diberikan oleh WHO.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Manajemen Lansia Menuju Kebahagiaan
Warta Kota/Nur Ichsan
Sejumlah lansia penghuni Rumah Perlindungan Sosial, Dinas Sosial Kota Tangerang, Banten, sedang mengikuti latihan permainan kesenian angklung, Jumat (21/5/2021). Selain menjadi hiburan, permainan kesenian angklung ini juga bisa membantu meningkatkan motorik dan sensor otak yang dapat meningkatkan imun mereka terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini. Warta Kota/Nur Ichsan 

OLEH: AWESTI TUNGGO ARI SH Mkn, Alumni Notariat FH UGM

Penulis Awesti Tunggo Ari menceritakan pengalaman pribadi manfaat berlibur bagi keluarga, dan kisah spot baru wisata di Prambanan.
Penulis Awesti Tunggo Ari  (Dokumentasi Pribadi Awesti TA)

BAGI orang yang dikaruniai usia panjang, menjadi tua atau menua adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihindari.

Perbaikan kondisi sosial masyarakat menyebabkan usia harapan hidup meningkat. Peningkatan usia harapan hidup membawa akibat jumlah manusia berusia lanjut ( lansia ) menjadi bertambah.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di negara kita, tapi terjadi juga di seluruh dunia.

Persentase jumlah lansia yang bertambah ini, menjadi concern pemerintah kita, hingga ada aturan yang ditetapkan untuk itu.

Melalui UU No 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia yang disahkan Presiden BJ Habibie, pemerintah berupaya memberikan bantuan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial lansia.

Tujuannya untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan para lansia melalui usaha pemberdayaan agar lansia dapat ikut serta mengambil peran dalam kegiatan pembangunan.

Berita Rekomendasi

Dalam UU No 13 Tahun 1998, dijelaskan yang dimaksud lansia adalah orang yang sudah mencapai usia di atas 60 tahun. Pengertian ini mengacu pada pengertian yang diberikan oleh WHO.

Menjadi lansia sehat dan bahagia adalah idaman setiap orang. Ada beberapa tempat di dunia yang disebut Blue Zones yang diidentifikasi Dan Buettner, dari National Geographic.

Penduduknya mencapai usia lebih panjang dan sehat. Tempat tempat tersebut adalah : Okinawa Japan, Eko Riyadh Yunani, Sardinia Italy, The Nicoya Peninsula of Costa Rica, dan Loma Linda California.

Di kelima tempat tersebut, ditemukan mereka melakukan pola hidup yang sama. Kesamaan tersebut adalah ;

1. Bergerak secara alami sepanjang hari setiap harinya.

2. Merawat rumah dan property mereka.

3. Banyak berjalan kaki.

4. Memiliki pandangan yang tepat tentang tujuan hidup.

5. Memiliki alasan untuk bangun pagi.

6. Meluangkan waktu untuk menghilangkan stres dengan berjalan di alam serta berdoa dan meditasi.

7. Makan dengan kalori lebih sedikit dengan porsi lebih kecil dan makan sampai 80 % kenyang.

8. Makan dengan porsi paling banyak dari tanaman berupa buah dan sayur serta biji bijian, tidak mengkonsumsi process food, minum sedikit alkohol.

9. Mementingkan pertemanan, punya keyakinan yang sangat kuat dan memprioritaskan keluarga. ( Blue Zones Multiply For Healthier Lives, by Amy Tomczyk at Ted X Montclair, published on 3 February 2014).

Selain hal hal tersebut di atas, menurut saya, lingkungan tempat lansia tinggal juga mempengaruhi kebahagiaan mereka.

Di negara kita, dimana hidup bersama dengan extended family masih cukup lazim, membawa dampak yang baik bagi lansia.

Hidup di kelilingi orang orang yang mencintai mereka, akan membawa ketentraman batin bagi mereka.

Perhatian keluarga sendiri sering kali lebih baik  dibandingkan dengan perhatian orang yang kita gaji. Selain itu, juga saling memperkaya pengalaman batin bagi lansia maupun generasi berikutnya.

Selain itu tersedianya fasilitas bagi para lansia untuk berkumpul bersama, baik dengan berkegiatan bersama, sekedar ngobrol, ataupun berolah raga, baik bagi kesehatan fisik dan mental mereka.

Di Adelaide, South Australia saya pernah terlibat dengan kegiatan di sebuah Comunity Centre walau kala itu saya masih cukup belia.

Suasana di sana begitu menggembirakan, semua Lansia terlihat ceria. Di negara kitapun bisa diadakan fasilitas seperti demikian.

Di negara kita, meskipun hidup dengan extended family masih cukup lazim, namun karena beberapa alasan.

Di antaranya ketidak mampuan mengurus lansia dan tidak adanya waktu, kadang keluarga mengirimkan lansia ke panti jompo sebagai alternatif terakhir bila si lansia  sudah memiliki keterbatasan fisik.

Ada pula lansia yang merasa merepotkan anak, maka kemudian memilih tinggal di Senior Living yang mulai tersedia di beberapa kota seperti Jakarta dan Bali yang mengusung konsep Retirement Villages di luar negeri.

Namun sayang fasilitas baru itu memerlukan dana yang lumayan besar, sehingga hanya kalangan terbatas yang mampu mengaksesnya.

Ke depan, alangkah lebih baik, jika tersedia fasilitas serupa namun bisa dijangkau oleh kalangan menengah ke bawah.

Untuk mencapai hal tersebut di atas, yaitu adanya Comunity Centre dan Senior Living yang bisa menjangkau lebih banyak kalangan,  perlu intervensi Pemda.

Yaitu, pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan berupa: gedung yang memadai dan SDM yang memiliki ketrampilan  menangani warga lansia.

Apabila Pemda belum bisa menyediakan sarana gedung, untuk sementara Balai RW bisa dipergunakan bagi wilayah yang sudah memiliki Balai RW.

Dalam hal penyediaan SDM yang diperlukan, Pemda bisa menjalin kerja sama dengan lembaga lain dan Lembaga Swadaya masyarakat ( NGO ) sejenis. Kiranya hal tersebut sebaiknya segera terealisir.(*)

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas