Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kan Hiung Jelaskan Selain Vaksinasi, Masyarakat Bisa Cegah Penyebaran Virus Covid-19
Pengamat sosial dan masyarakat, Kan Hiung menjelaskan, selain vaksinasi, masyarakat diminta untuk bisa mencegah penularan dan penyebaran Covid-19
Editor: Toni Bramantoro
PANDEMI COVID-19 yang semakin meningkat angka korbannya membuat resah masyarakat Indonesia.
PPKM Darurat pun sudah diterapkan pemerintah guna menekan laju angka penderita.
Masyarakat pun diminta untuk semakin menaati protokol kesehatan dan tetap di rumah jika tak ada keperluan mendesak.
Pengamat sosial dan masyarakat, Kan Hiung menjelaskan, selain vaksinasi, masyarakat diminta untuk bisa mencegah penularan dan penyebaran virus Covid-19 ini.
"Bagi yang percaya Covid itu nyata, ada 15 cara yang bisa dipraktekan masyarakat guna mencegah penularan dan penyebaran virus Covid-19 ini," ujar Kan Hiung, Sabtu (17/7/2021).
Dipaparkan Kan Hiung, cara pertama adalah dengan memakai masker dua lapis setiap bertemu orang lain yang tidak se-rumah.
"Jangan pernah membuka masker selama bertemu orang lain dengan alasan apa pun. Sampai rumah buang masker lapisan luar kedalam tong sampah di luar rumah," ujar Kan Hiung.
Kedua, jangan makan bersama orang lain yang tidak serumah. Jika membeli makanan dan minuman dari restoran/warung dengan cara pesan membungkus dan makan di rumah, jaga jarak masing-masing dengan jaga jarak minimal tiga meter dengan orang lain.
"Bagi yang biasa makan di restoran, baiknya membawa sendok dan tempat makan serta air minum sendiri dari rumah. Jika beli makan dari luar, pindahkan ke tempat sendiri, lalu buang bungkusnya, cuci tangan baru lanjut makan," jelas Kan Hiung.
Ketiga, cuci tangan yang bersih menggunakan sabun atau semprot alkohol/sanitizer setiap memegang barang apa pun dari luar atau barang di luar yang sekiranya pernah dipegang oleh orang lain;
Keempat, setiap barang yang datang dari luar, kemasannya dibuka dan dibuang di luar sebelum masuk ke dalam rumah atau kantor. Lalu cuci tangan yang bersih pakai sabun/alkohol baru bawa masuk barang ke dalam rumah,
'Atau barang dari luar itu dikarantina di suatu tempat selama sekitar 10 hari, baru diambil lagi untuk dipakai," kata Kan Hiung.
Kelima, keluar rumah hanya urusan yang penting saja. Terapkan prinsip keluar rumah satu orang mewakili satu rumah.
Saat keluar rumah pakai masker dan pakaian dua lapis, pakai topi, pakai alat penutup wajah yang rapi, dan pulang sampai rumah sebelum masuk rumah sediakan satu ember air campur deterjen, lalu sandal atau sepatu simpan di luar rumah, terus cuci tangan yang bersih sampai ke atas lengan, cuci kaki, buka topi dan baju lapisan luar rendam kedalam air campur deterjen. Kemudian buka masker dan cuci muka yang bersih, terakhir masuk ke rumah langsung mandi yang bersih.
Keenam, olahraga rutin di dalam rumah atau di tempat yang tidak ada orang lain atau tetap pakai masker olahraga yang secukupnya;
Ketujuh, beribadah dan berdoa di rumah saja.
Kedelapan, jika ada anggota keluarga buat acara menikah dan sebagainya karena urgent, maka buat acara sederhana. Makanan dan minuman dibungkus untuk diberikan kepada para tamu undangan.
Tempat acara atur rapi jaga jarak dan pastikan semuanya menjalankan protokol kesehatan yang paling ketat. Waktu acara dipersingkat dan pilih waktu di luar jam makan
Kesembilan, jika sakit usahakan berobat secara online dengan dokter. Ingat jangan jadi dokter sendiri jika bukan ahlinya.
Kesepuluh, minum vitamin D dan C, makan telur ayam kampung rebus pada pagi hari secara rutin, minum susu kacang kedelai yang bagus tanpa gula atau banyak konsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung protein dan vitamin lainnya serta banyak minum air putih secara konsisten.
Jemur di sinar matahari selama 15-20 menit pada waktu antara jam 10:00-14:00 WIB untuk membentuk vitamin D yang maksimal terutama bagi orang yang berumur masih di bawah 40 tahun.
"Mengutip penjelasan soal vitamin D dari dr. Henry Suhendra, jika umur di atas 40 tahun, sinar matahari masih bermanfaat untuk membentuk Vitamin D sekitar 25 persen, jadi disarankan selain jemur sinar matahari patut minum Vitamin D untuk orang yang berusia di atas 40 tahun, sebab Vitamin D sangat sulit diperoleh dari makanan atau minuman khusus," jelasnya.
Kesebelas, khusus yang belum memiliki finasial aman atau perekonomian yang aman harus tetap bekerja mencari nafkah, karena, walaupun pandemi Covid-19 masih ada, namun kebutuhan hidup tetap harus berjalan;
Keduabelas, tetap semangat dan bersuka cita walaupun pandemi Covid-19 masih ada. Jalani saja hidup apa adanya dan menikmati keadaan yang nyata ini secara nyaman.
Ketigabelas, tetap berusaha berbuat kebajikan secara ikhlas kepada orang lain yang sekiranya patut dibantu.
Keempatbelas, jangan pernah menyerah dalam keadaan seperti apa pun, hidup tetap harus kuat dan kuat.
"Terakhir, alias kelimabelas, jangan lupa ikut vaksin dari program pemerintah," tutur Khan.