Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Cah Angon Foundation Resmikan Ekosistem Desa Organik Terintegrasi
Olahan produk pertanian organik memiliki berbagai potensi yang cukup besar baik dalam sisi sosial maupun ekonomi, terutama terhadap petani
Penulis: Toni Bramantoro
CAH ANGON FOUNDATION bersama dengan Astra Indonesia melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) melaksanakan peresmian dan pelepasan produk ekspor olahan pertanian organik terintegrasi di Boja Farm, Tajur Halang, Bogor.
Olahan produk pertanian organik memiliki berbagai potensi yang cukup besar baik dalam sisi sosial maupun ekonomi, terutama terhadap petani-petani di sekitar wilayah pemberdayaan.
Harapannya ekosistem ini menjadi piloting pemberdayaan yang mampu diadaptasi di berbagai wilayah lainnya untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Acara ini adalah wujud komitmen dan kerja sama antar stakeholder dan pemangku kepentingan terkait yang saling berkolaborasi untuk memberikan sumbangsih bagi bangsa Indonesia dengan mengoptimalkan setiap potensi yang dimiliki dimasing-masing wilayah pemberdayaan desa.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Yayasan Cah Angon, Ari Nur Cahyo bahwa “kami berfokus terhadap hilirisasi berbagai program melalui skema pendampingan, olahan pertanian, sertifikasi, hingga ketersediaan pasar (market) sehingga pemberdayaan tersebut berkelanjutan (sustainability), dalam artian yang memiliki dampak sosial dan ekonomi terhadap masyarakat."
Selain itu Chief of CSR Astra International yang di wakili oleh Triyono menyampaikan bahwa “Kegiatan ini merupakan salah satu komitmen Astra Internasional dalam membangun kemajuan masyarakat melalui skup pedesaan, upaya ini terus digalakan sedari tahun 2018 hingga saat ini kami memiliki total sekitar 1060 desa pemberdayaan di bawah program Desa Sejahtera Astra (DSA)”. (23/ 02/2023).
Peresmian dan pelepasan ekspor ini merupakan hasil dari hilirisasi ekosistem pemberdayaan yang dilakukan oleh Cah Angon Foundation bersama Astra Internasional yang telah berhasil menghasilkan sekitar 80 jenis produk olahan pertanian organik dengan devaluasi ekspor senilai $500.000 atau Rp. 7.498.075.000.00 yang siap menembus pasar internasional. Wakil Menteri Desa dan PDTT Budie Ari Setiadi dalam sesi Guyub Pertanian menyampaikan bahwa desa-desa di Indonesia adalah wilayah yang kaya akan sumber daya, begitupun juga Inodnesia. “Banyak sekali peluang pertanian organik di Indonesia karena salah satu dari 17 Negara yang memiliki keragaman hayati yang banyak adalah Indonesia, perlu kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk dapat mendorong terwujudnya ekosistem pemberdayaan desa terintegrasi secara masif. Karena kami percaya bahwa melalui skema pentha helix dan kolaborasi yang antar stakeholder maka Indonesia maju bukanlah hanya sekedar cita-cita”. (23/ 02/2023).
Lukmanul Hakim (Staf Khusus Wakil Presiden Repubik Indonesia) menyampaikan bahwa “Ternyata dunia global dan negara-negara luar lebih menyukai dan memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap produk pertanian Indonesia,” disampaikan saat sesi Guyub Pertanian (23/ 02/2023). Konsumsi produk olahan pertanian organik di pasar eropa terutama Canada dalam beberapa tahun terakhir meningkat tercatat saat ini sekitar lebih dari 50 persen peningkatan konsumsi organik terjadi kurun waktu dari 2021 hingga saat ini, karena hampir 2/3 pada setiap minggunya masyarakat Canada mengkonsumsi produk organik, dan inilah sebuah peluang dan sekaligus tantangan yang mampu di uraiakan melalui kolaborasi.
Direktur Eksekutif Cah Angon Foundation yakni Dhika Yudistira bahwa “peresmian dan pelepasan ekspor saat ini merupakan ikhtiar kami, Yayasan Cah Angon Foundation untuk turut serta dan terlibat dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat terintegrasi dan berkelanjutan, selain itu harapannya adalah acara kali ini dapat menjadi awal titik pemberdayaan yang dalam hal ini mampu di adopsi dan diterapkan di berbagai wilayah Indonesia untuk menjawab persoalan resesi dan ketahanan pangan, oleh karena itu kami mendorong pertanian terintegrasi yang dalam waktu dekat akan di lakukan di 6 wilayah, selain itu akan diusahakan untuk lebih menyasar banyak wilayah di Indonesia” (23/ 02/2023).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Budie Arie Setiadi (Wakil Menteri Desa dan PDTT), Lukmanul Hakim (Staf Khusus Bidang Ekonomi dan Keuangan Wakil Presiden Republik Indonesia), Merry Maryati (Direktur Ekspor Produk Primer Direktorat Jenderal Pengembangan Produk Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan), Triyanto (Head of Corporate Social Responsibility (CSR) Astra International), Syahrul (Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa Kemendes PDTT), Hotman Fajar (Koordinator Standarisasi Mutu), Denny Puspadi (Stafsus Frenki Welirang)Yuli Sari Wilanti (Asdep Agribisnis Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian), Pringgadi Kridiarto (Analis Masya Substansi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat), Satrio Adhitomo (Deputy Director of Non Financial Institutions Kemenko), Ali Muafa (SVP Business Ritel BSI), BNI, Camat Tajur Cijeruk, Kepala Desa Tajur Halang.