Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Teliti Keamanan Jaringan Siber, Rektor Universitas Mercu Buana Temukan Ini

Karena jaringan yang rentan merupakan sasaran utama serangan, perlindungan keamanan siber sangat penting.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Teliti Keamanan Jaringan Siber, Rektor Universitas Mercu Buana Temukan Ini
Dok. pribadi
Prof. Dr. Andi Adriansyah, M. Eng. (Rektor Universitas Mercu Buana) 

DENGAN BERKEMBANGNYA teknologi informasi dan komunikasi, telah terjadi peningkatan penggunaan jaringan internet di seluruh dunia.

Namun, peningkatan ini juga menyebabkan meningkatnya aktivitas kejahatan dunia maya dan konsekuensi yang terkait dengannya.

Karena jaringan yang rentan merupakan sasaran utama serangan, perlindungan keamanan siber sangat penting. Prof. Dr. Andi Adriansyah, M. Eng., Rektor Universitas Mercu Buana, tertarik untuk mencari solusi atas masalah ini karena hal ini.

Menurut Andi, yang melakukan penelitian bersama Arif Basuki, penting untuk melakukan pemindaian jaringan untuk menemukan kelemahan jaringan yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang dalam melawan serangan siber.

Dikatakan Andi Adriansyah, seorang Guru Besar Teknik Elektro di Fakultas Teknik UMB pernah mengatakan, reaksi yang cepat dan akurasi yang tinggi diperlukan untuk mengurangi kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan siber.

Dalam jurnal mereka yang berjudul Response time optimization for vulnerability management system by combining the benchmarking and scenario planning models yang diterbitkan oleh International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol. 13, No. 1 pada February 2023 lalu, Kedua peneliti mengusulkan penggunaan metode pemindaian jaringan baru yang diharapkan dapat meningkatkan keamanan siber. Metode ini menggabungkan teknik benchmarking dan perencanaan skenario untuk mencapai waktu respons yang lebih baik.

Dalam pemindaian jaringan untuk menemukan titik-titik kerentanan, tim peneliti menggunakan perangkat lunak pemindaian bernama Masscan.

Berita Rekomendasi

Dengan bantuan Masscan, waktu respons untuk menemukan port terbuka pada subnet dapat mencapai kurang dari 2 detik.

Selanjutnya, dalam perencanaan skenario untuk mendeteksi kelemahan pada satu host, tim menggunakan alat pemindaian yang dikenal sebagai Nmap, yang memberikan waktu respons kurang dari 4 detik.

Dari hasil penelitian pihaknya, Andi mengaku berhasil mencapai waktu respons total kurang dari 6 detik. Ini berarti identifikasi titik kerentanan dapat dilakukan dengan cepat dan tindakan mitigasi yang sesuai dapat diambil untuk melindungi jaringan dari serangan siber.

Meskipun metode ini menunjukkan potensi dalam meningkatkan keamanan jaringan, peneliti mengakui bahwa perlindungan keamanan siber harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan taktik serangan yang semakin kompleks.

Mereka mendorong kolaborasi antara para ahli keamanan, peneliti, dan organisasi terkait untuk menghadapi tantangan keamanan siber yang terus berkembang.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas