Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
10 Mitos tentang Kanker
10 mitos tentang kanker, di antaranya kanker adalah penyakit kutukan dan tidak bisa dihindari hingga pengobatan kanker menyebabkan rambut rontok.
Editor: Sri Juliati
Oleh: dr Wahyu Djatmiko SpPD-KHOM
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
TRIBUNNEWS.COM - Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskuler.
Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) mencatat, total kasus kanker di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 396.914 kasus dan total kematian sebesar 234.511 kasus.
Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sebesar 136.2/100.000 penduduk berada pada urutan ke-8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia menempati urutan ke-23.
Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.
Meskipun sedemikian besar kasus yang ada, masih banyak mitos penyakit kanker yang ada di masyarakat.
Berikut adalah 10 mitos tentang kanker yang sering ditanyakan oleh pasien.
1. Semua jenis kanker adalah sama
Faktanya, kanker sebenarnya istilah umum yang mencakup berbagai penyakit keganasan dengan karakteristik, faktor risiko, penyebab, jenis sel yang terpapar dan perjalanan penyakit yang berbeda-beda.
Misalnya, kanker payudara tentunya memiliki karakter yang berbeda dengan kanker usus besar.
Demikian juga kanker usus besar tentunya berbeda dengan kanker darah.
Perbedaan-perbedaan ini membuat cara pendekatan diagnostiknya juga berbeda.
Demikian pula dengan pilihan terapinya.
2. Kanker adalah penyakit kutukan dan tidak bisa dihindari
Faktanya, memang beberapa faktor risiko di luar kendali manusia, misal terkait dengan faktor genetik, tetapi beberapa faktor lainnya dapat dikendalikan.
Beberapa jenis kanker ternyata diperantarai oleh infeksi virus tertentu, seperti pada kasus kanker mulut rahim.
Vaksinasi terhadap virus penyebab ternyata mampu menurunkan angka kejadian kanker mulut rahim.
3. Konsumsi gula menyebabkan kanker
Faktanya, meskipun terbukti sel kanker banyak menyerap gula, tetapi belum ada bukti ilmiah yang menghubungkan konsumsi gula berlebih sebagai penyebab langsung penyakit kanker.
Namun kebiasaan mengonsumsi gula terlalu banyak akan berisiko memicu kegemukan yang dapat meningkatkan risiko kejadian kanker.
4. Kanker adalah penyakit menular
Hal ini juga masih merupakan mitos di masyarakat.
Padahal faktanya, kanker tidak menular, tidak bisa menyebar dari satu orang ke orang yang lainnya hanya dengan kontak biasa.
5. Paparan radiasi handphone dapat menyebabkan kanker otak
Sudah ada beberapa penelitian yang mencoba menghubungkan paparan radiasi handphone dengan kanker otak.
Namun hingga saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan hubungan tersebut.
6. Kanker hanya mengenai usia tua
Usia merupakan salah satu faktor risiko, di mana usia yang meningkat akan meningkatkan risiko kejadian pada sebagian jenis kanker.
Namun, pada dasarnya kanker dapat terjadi pada segala usia.
Bahkan kanker tertentu seperti kanker darah ternyata banyak terjadi pada usia kanak-kanak.
7. Semua tumor adalah kanker
Tumor menunjukkan adanya pertumbuhan sel yang abnormal.
Tumor dapat bersifat jinak dan ganas.
Tumor dengan pertumbuhan sel yang bersifat ganas sajalah yang dikenal sebagai kanker.
Sel kanker yang tumbuh ganas dapat menyebar ke organ lain.
Sementara sel tumor yang jinak biasanya tidak akan menyebar ke organ lain.
8. Pengidap kanker tidak bisa sembuh dan berusia pendek
Saat ini dengan metode diagnostik yang lebih baik dan pemberian terapi terbaru mampu memperbaiki usia harapan hidup yang lebih panjang.
Bahkan untuk pasien dengan kanker yang ditemukan pada stadium dini dan diberikan terapi yang tepat ternyata bisa sembuh dari kankernya.
9. Prosedur operasi mengakibatkan kanker menyebar
Pada dasarnya sel ganas memiliki sifat yang dapat menyebar ke organ lain.
Namun belum ada bukti yang sahih di mana tindakan operasi-lah sebagai penyebab penyebaran tersebut.
Bahkan tindakan operasi sangat diperlukan baik sebagai prosedur diagnostik agar diketahui jenis sel ganasnya maupun bagian dari terapi untuk membuang sebagian besar sel kanker yang tumbuh.
10. Pengobatan kanker selalu menyebabkan rambut rontok
Faktanya tidak semua obat kanker menyebabkan rambut rontok.
Beberapa jenis obat sitostatik memang memiliki efek samping tersebut.
Namun pengobatan kanker tidak selalu dengan pemberian obat sitostatik.
Beberapa obat yang juga dipakai dalam terapi kanker seperti terapi hormonal, terapi target dan imunoterapi, pada umumnya tidak menyebabkan rambut rontok.
Demikian 10 mitos tentang kanker. Mencari dan mendapatkan informasi medis yang akurat dapat dilakukan dengan berkonsultasi kepada dokter yang dapat dipercaya. (*)