Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Bom Waktu Korupsi Jelang Pemilu 2024
Kasus korupsi itu menjadi semacam bom waktu (time bomb) yang baru meledak beberapa tahun kemudian.
Editor: Hasanudin Aco
Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) dari PT TMI memang sahabat karib Prabowo dan telah ada surat penunjukan PT TMI oleh Menhan.
Adapun Hasto Kristiyanto menyatakan PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) diisi kroni-kroni Prabowo Subianto sehingga ada dugaan penyalahgunaan kewenangan dari Menhan.
Hal itu disampaikan Hasto Kristiyanto saat ditemui awak media di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023), seperti dilansir sebuah media.
Baca juga: Kritisi Anggaran Alutsista Naik, PDIP Ungkit PT TMI Diisi Kroni-kroni Prabowo
Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak membantah sinyalamen Hasto itu.
Namun Dahnil bersama adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikusumo pernah mengakui bahwa "mark up" atau penggelembungan harga dalam pembelian alutsista di Kemhan mencapai 1.250 persen.
Prabowo pun diklaim sudah membatalkan pembelian alutsista yang diduga kena "mark up" itu di awal-awal Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menjadi Menhan.
Sementara soal dugaan korupsi, kata Dahnil, menjadi urusan aparat penegak hukum.
PT TMI memang pernah menjadi sorotan publik karena disebut terkait dengan tersebarnya dokumen Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024.
Dalam Raperpres disebutkan rencana modernisasi alutsista membutuhkan dana Rp1.760 triliun dan bisa menggunakan skema utang asing. (Kompas.com, 17 Desember 2023).
Akankah di Kemhan tertanam bom waktu korupsi yang ledakannya baru terjadi pasca-Pemilu 2024? Kita tunggu saja tanggal mainnya.