Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Bahu Terasa Nyeri Setelah Aktif Berolahraga, Harus Apa ya?
Untuk orang yang belum berpengalaman, olahraga justru bukannya memberikan keuntungan, namun justru bisa menjadi sumber penyebab masalah kesehatan.
Editor: Content Writer
Oleh: dr. Erica Kholinne, Sp.OT (K) Ph.D
Konsultan Sendi Bahu dan Siku
Eka Hospital BSD
TRIBUNNEWS.COM - Tak diragukan lagi jika olahraga kini menjadi trend populer kembali yang dilakukan oleh semua kalangan masyarakat di Indonesia. Meningkatnya kesadaran orang-orang untuk mulai aktif secara fisik kembali terlihat dengan antusiasme masyarakat dalam melakukan variasi jenis olahraga, mulai dari sepak bola, golf, tenis, bulu tangkis, atau bahkan hanya sekedar lari dan senam pagi.
Sudah tidak diragukan lagi jika semua jenis olahraga pasti memiliki manfaat yang baik untuk tubuh kita. Akan tetapi untuk orang yang belum berpengalaman, olahraga justru bukannya memberikan keuntungan, namun justru bisa menjadi sumber penyebab masalah kesehatan. Salah satu yang bisa terjadi yaitu rasa nyeri pada bahu.
Baca juga: Doktor Gatam Institute Eka Hospital Berhasil Temukan Alat Koreksi 3D Skoliosis Idiopatik Remaja
Tanpa disadari, bahu merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering digunakan dalam aktivitas olahraga. Beberapa bidang olahraga yang mengharuskan seseorang menggerakan bahu seperti tenis, bulu tangkis, golf, basket, hingga angkat beban bisa menjadi penyebab dari nyeri bahu yang dirasakan. Kenapa hal ini bisa terjadi?
Apa Penyebab Nyeri Bahu?
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan nyeri pada bahu, akan tetapi kebanyakan nyeri bahu terjadi dikarenakan adanya pergerakan bahu berulang seperti diputar atau diayun yang bisa menyebabkan adanya rasa nyeri pada sendi bahu.
Namun selain itu nyeri bahu juga bisa terjadi karena cedera yang terjadi pada saat olahraga, seperti robeknya ligamen, patahnya sendi/tulang, hingga luka. Ada beberapa jenis cedera penyebab nyeri bahu yang perlu diketahui, jenis-jenis tersebut memiliki penyebab nyeri yang berbeda-beda, yaitu:
- Dislokasi
Dislokasi merupakan kondisi ketika tulang bahu keluar dari soketnya menyebabkan rasa nyeri yang disertai dengan pembengkakan dan memar. - Fraktur (patah tulang)
Tulang di bahu bisa saja patah atau retak pada saat terjatuh atau terkena pukulan keras. Akibatnya mungkin ketidak mampuan untuk bisa menggerakan lengan atau bahu terlihat menurun. - Radang sendi
Yaitu kondisi di mana bursa (kantung berisi cairan yang menjadi bantalan di persendian bahu) membengkak dan teriritasi akibat dari gerakan yang sama berulang kali. - Robekan tendon (rotator cuff)
Robekan tendon rotator cuff pada sendi bahu merupakan jenis cedera otot bahu yang ditandai dengan adanya robekan pada satu atau lebih tendon dan otot rotator cuff.
Kenapa Olahraga Bisa Sebabkan Nyeri Bahu?
Olahraga seperti tenis atau golf adalah jenis olahraga yang sangat membutuhkan pergerakan lengan sehingga bahu akan bekerja pada sebagian besar waktu. Namun tanpa pemanasan atau teknik bermain yang kurang baik, ini bisa menyebabkan gerakan berulang pada tangan dan menimbulkan gesekan yang bisa memicu radang pada sendi, dan menyebabkan rasa nyeri.
Baca juga: Eka Hospital Bekasi Gaungkan Perawatan Kaki Diabetes
Bagaimana Cara Mengatasi Nyeri Bahu?
Nyeri bahu bisa mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas apabila tidak ditangani dengan tepat. Penanganan nyeri bahu karena postur bisa dimulai dengan melakukan peredaan nyeri dengan melakukan metode RIC:
- Rest (Istirahat), yaitu dengan mengistirahatkan tangan saat nyeri berlangsung dengan tidak menggerakan tangan terlalu banyak.
- Ice (Kompresi Dingin), Ambil kain atau benda lunak dingin dan taruh di area nyeri bahu untuk mengurangi rasa nyeri
- Compression (Menekan) untuk meredakan rasa nyeri. Dengan menggunakan kain atau perban untuk mencegah pembengkakan semakin membesar
Melakukan latihan peregangan otot sebelum berolahraga juga sebaiknya dilakukan untuk mencegah terjadinya adanya cedera pada bahu. Jika nyeri bahu mulai terasa, hindari lakukan aktivitas fisik berat pada bahu terlebih dahulu agar nyeri tidak bertambah parah, namun jangan sepenuhnya berhenti menggunakan bahu karena bisa menghambat proses penyembuhan.
Setelah itu pencegahan nyeri bahu bisa juga dilakukan dengan menjaga agar postur tubuh tidak berubah dan semakin memburuk, yaitu dengan menjaga posisi tulang belakang tetap tegak. Ini dikarenakan postur tubuh yang buruk diketahui dapat meningkatkan risiko setiap orang dalam mengalami nyeri bahu.
Baca juga: Kapan Tanda Harus ke Rumah Sakit Saat Alami Cedera Olahraga? Berikut Penjelasan Dokter
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila nyeri bahu semakin parah dan tidak membaik setelah 1 minggu dilakukan RIC, atau sudah sangat sulit untuk menggerakkan lengan atau bahu, segera temui dokter spesialis bedah orthopedi untuk mengetahui sumber masalah dari nyeri bahu. Dokter dapat memeriksa dan mendiagnosis penyebab nyeri bahu dan menentukan perawatan terbaik sesuai diagnosis yang tepat. (*)