Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Usulan Gelar Pahlawan Nasional bagi RM Margono Djojohadikusumo: Dedikasi pada Pahlawan Terlupakan
RM Margono Djojohadikusumo telah memberikan banyak warisan penting bagi negeri, terutama dalam membentuk fondasi ekonomi Indonesia pascakemerdekaan.
Editor: Sri Juliati
Oleh: Ken Bimo Sultoni
CEO Sygma Research and Consulting (SRC)
TRIBUNNEWS.COM - Pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk Raden Mas Margono Djojohadikusumo bukan hanya penghormatan pribadi, tetapi juga penghargaan atas kiprah seorang tokoh yang memiliki kontribusi besar dalam membangun dasar ekonomi bangsa.
Sebagai sebuah Lembaga Kajian, Sygma Research and Consulting (SRC) merasa terpanggil untuk mengusulkan gelar ini, karena RM Margono telah memberikan banyak warisan penting bagi negeri ini, terutama dalam membentuk fondasi ekonomi Indonesia pascakemerdekaan.
Lahir di Desa Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, pada 16 Mei 1894, dari keluarga priyayi Jawa, RM Margono berasal dari garis keturunan pejuang.
Ayahnya, Raden Tumenggung Mangkoeprodjo adalah pejabat kolonial Belanda. Sementara leluhurnya, Raden Joko Kaiman adalah pendiri dan Bupati pertama Kabupaten Banyumas.
Dengan latar belakang pendidikan yang kuat di bidang administrasi dan ekonomi, termasuk pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS) dan Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA), Margono tumbuh sebagai figur intelektual dengan semangat nasionalisme yang tinggi.
Sejak masa awal kemerdekaan Indonesia, RM Margono menjadi tokoh kunci dalam merancang sistem ekonomi yang mandiri.
Pada tahun 1946, ia mendirikan Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank sirkulasi nasional untuk menopang ekonomi Indonesia yang masih rapuh pascakemerdekaan.
Selain mendirikan BNI, ia juga mempelopori "hak angket" pertama di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yang menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan devisa negara, yang saat itu sangat krusial bagi stabilitas ekonomi.
Inisiatif SRC dalam Mengusulkan Gelar Pahlawan
Sebagai bentuk penghargaan atas kiprah RM Margono, SRC melakukan penelitian historis mendalam tentang kontribusi Margono dan menyerahkannya kepada Pj. Bupati Banyumas, Iwannudin Iskandar, pada 22 Oktober 2024.
Kami memilih Banyumas, kampung halaman Margono, sebagai titik awal pengusulan ini untuk memperkenalkan kembali sosok beliau kepada masyarakat Banyumas dan sekitarnya.
Baca juga: Hari Pahlawan 10 November, Raden Mas Margono Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Kami meyakini, dukungan dari masyarakat setempat sangat penting dalam proses pengusulan ini, sebagai bentuk penghargaan dari generasi saat ini atas perjuangan para pendahulunya.
Langkah berikutnya adalah penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Kajian Historis Usulan Gelar Pahlawan Nasional RM Margono Djojohadikusumo, yang berlangsung di Surabaya pada 25 Oktober 2024.
FGD ini melibatkan akademisi, sejarawan, dan tokoh masyarakat untuk menggali lebih dalam kontribusi beliau dari berbagai perspektif.