NEWSVIDEO: Ryani, Bayi 3 Bulan Penderita Infeksi Paru-paru Butuh Bantuan
Upah Suherman yang hanya seorang buruh harian tidak cukup untuk membeli obat dan keperluan sehari-hari.
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Reporter Tribunnews Video, Riski Yuliandri
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Ryani, bayi berusia tiga bulan, terbaring lemah di RSUD Depati Hamzah, Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, Selasa (23/2/2015).
Orang tua Ryani, Suherman (33) dan Rositah (26) terpaksa menjual kebun lada miliknya demi membiayai Ryani.
Upah Suherman yang hanya seorang buruh harian tidak cukup untuk membeli obat dan keperluan sehari-hari, meski untuk biaya pengobatan putri keduanya itu ditanggung oleh pemerintah dengan menggunakan layanan BPJS.
"Masih untung kami ikut BPJS, kalau gak entah berapa kami harus bayar, ini aja kami harus beli obat luar pakai duit pribadi, soalnya obat itu di luar tanggungan BPJS," ujar Suherman.
Ryani harus berjuang melawan penyakitnya. Dugaan sementara ia mengalami infeksi paru-paru, namun belum dapat dipastikan karena keterbatasan alat.
Suherman mengatakan, untuk melihat penyakit anaknya tersebut harus dibawa ke rumah sakit yang lebih besar.
"Di sini (RSUD Depati Hamzah) belum ada alatnya, kata dokternya sih harus dicek di rumah sakit di Jakarta kalau gak di Palembang, di sana lebih canggih peralatannya," ungkap Suherman.
Selang oksigen selalu melekat di hidung Ryani agar dapat bernafas. Namun sesekali selang tersebut dilepas agar ia tidak terbiasa dengan bantuan oksigen tersebut.
"Ia hanya bisa bertahan paling lama 4 jam bernafas tanpa bantuan oksigen, lebih dari itu seluruh badan dan mukanya sudah membiru," tambah Rositah.
Dalam sebulan Ryani menghabiskan sekitar dua puluhan tabung oksigen untuk membantu pernafasannya.