Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

NEWSVIDEO: Kisah Bripda Eka, Polwan yang Nyambi Jadi Tukang Tambal Ban

Sesekali, dirinya terlihat sibuk, menggantikan peran sebagai penambal ban ketika kini sang ayah sedang terbaring sakit.

Editor: Sapto Nugroho

"Ora usah wae, mengko malah mbayar akeh nek mlebu polisi. Sebab crita-critane neng njaba ngono kuwi (tidak usah saja, lantaran kalau mendaftar polisi pasti membayar. Sebab diluaran beredar cerita seperti itu)," kenang Darwanti menirukan ucapan ibunya.

Namun keteguhan sikap sang anak tak dapat dibendung. Lulusan SMKN 2 Salatiga, jurusan Komputer Jaringan itu nekat mendaftar sebagai anggota Polri. Hal itu didukung dengan sokongan semangat dari sang guru, Mara Tilovashanti.

Singkat cerita, Eka pun lolos tahap demi tahap seleksi Polri. Ia mendaftar bersama 20 orang rekannya sekelas. Namun 18 di antaranya gugur. Hanya dirinya dan seorang rekannya, yang kemudian berhasil menapaki jenjang pendidikan bintara.

"Saya yakin, dan memang terbukti selama pendidikan hingga sekarang tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Memang ada biaya, tapi itu untuk kebutuhan pribadi. Dan hal itulah yang saya yakinkan kepada ibu saya," imbuhnya.

Sementara itu, sang ayah, Sabirin merasa bangga ketika anaknya menjadi seorang Polwan. Menurutnya, ia mendukung segala kegiatan yang dilakukan oleh putri sulungnya itu.

"Saya dukung apa yang dia lakukan, akan tetapi saya berpesan agar jangan lupa kepada orang tua dan utamakan salat," ucapnya di ranjang Bangsal 3 Flamboyan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga.

Menjadi Polwan sebenarnya adalah dunia baru bagi Eka. Dalam benaknya, tak pernah terbersit untuk menjadi polisi. Hobi mengutak-atik komputer dan gambar, ia bercita-cita untuk bekerja di bidang penyiaran. Namun takdir menentukan lain.

Berita Rekomendasi

Kini setelah pangkat tersemat di pundaknya, Eka bercita-cita membahagiakan kedua orang tuanya.

"Nanti mulai sedikit demi sedikit membantu perekonomian keluarga. Mungkin membangun rumah, karena yang sekarang ditempati adalah kontrakan. Kalau cita-citanya sih meng-hajikan ayah dan ibu," akunya.

Sebelum mengakhiri pembicaraan, Bripda Eka membeberkan rahasia kelolosannya menjadi Polwan. Menurutnya, ia sempat dilatih oleh seorang polisi senior, yang juga rekan dari sang ayah. Briptu Nurmin, ia menyebut namanya.

Saat seleksi, ia mengaku diajarkan bagaimana meningkatkan kemampuan fisik agar dapat lolos.

"Saya diajari oleh dia, bagaimana caranya sit-up yang benar, lari, dan sebagainya untuk dapat lolos menjadi bintara," akunya.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas