Ritual Sembahyang Rebut, Taypak dan Warga Jalan di Atas Bara Api
Dengan membaca doa-doa, taypak menusukkan sebatang benda tajam hingga menembus pipinya.
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Reporter Tribunnews Video, Agus Nuryadhyn
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG - Warga Tionghoa ramai mendatangi Kelenteng Sip Sam Fun di Desa Dul, Kecamatan Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (27/8/2015) lalu.
Berbondong-bondong warga Tionghoa mendatangi kelenteng tersebut dalam acara festival budaya ritual sembahyang rebut (Chit Ngiat Pan).
Warga mulai berdatangan sejak menjelang sore hingga malam untuk melakukan sembahyang rebut. Pada kesempatan itu, warga disajikan kegiatan ritual dari seorang taypak yang berupaya untuk berlari di atas tumpukan bara api.
Taypak berlari di atas tumpukan bara api dalam kegiatan festival budaya ritual sembahyang rebut (Chit Ngiat Pan), Kamis (27/8/2015). (Bangka Pos/Agus Nuryadhyn)
Sebelumnya dilakukan acara ritual berupa sembahyang di dalam kelenteng, dimana taypak didampingi tiga pendamping. Dengan membaca doa-doa, taypak menusukkan sebatang benda tajam hingga menembus pipinya.
Kegiatan ritual lari di atas bara api diawali taypak dan dilanjutkan oleh warga masyarakat yang menyaksikan acara tersebut. Mereka secara bergantian melewati bara api.
Warga Tionghoa yang datang tidak hanya menyaksikan taypak berlari di atas bara api, namun juga melakukan sembahyang yang dipersembahkan untuk leluhur. Setiap yang sembahyang selalu menggunakan garu.(*)