Lakukan Aksi Protes, Dua Wanita Nekat Topless dan Merebut Mikrofon di Panggung
Dua aktivis nekat bertelanjang dada dan mengganggu saat seseorang membacakan sambutan, dalam sebuah kongres muslim.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM, PERANCIS - Dua aktivis nekat bertelanjang dada dan mengganggu saat seseorang membacakan sambutan, dalam sebuah kongres muslim yang diadakan di Perancis.
Dikutip dari Mirror (13/9/2015), dalam video, terlihat dua wanita ini berlari ke arah panggung sambil berteriak-teriak.
Mereka mengambil mikrofon dan langsung membuat kaget semua yang hadir di acara tersebut, saat dua imam tengah menyampaikan materi.
Laporan setempat mengatakan bahwa kedua imam tersebut tengah menyampaikan materi yang berhubungan dengan bolehkah seorang pria untuk memukul istrinya atau tidak, menurut ajaran Islam.
Diduga kedua wanita ini merupakan anggota dari sebuah grup kontroversial yang menjunjung feminisme, Femen.
Kedua aktivis tersebut juga menuliskan sebuah pesan di tubuh mereka menggunakan spidol hitam, dan menunjukkannya kepada semua orang yang hadir di acara tersebut.
Salah satu pesan yang tertulis di tubuh mereka yakni “Nobody makes me submit”, atau yang berarti “Tidak ada yang dapat membuat saya menyerahkan diri.
Sebuah referensi yang berkaitan dengan ide di dalam Islam yang berhubungan dengan kepatuhan.
Beberapa orang petugas keamanan dan pihak penyelenggara langsung bergegas menyingkirkan kedua wanita tersebut dari atas panggung.
Secara mengejutkan, tampak dalam video itu satu dari pria tersebut terlihat menendang kaki salah satu aktivis itu, saat ia dikeluarkan dari atas panggung.
Identitas dari kedua orang wanita ini masih belum diketahui.
Namun kejadian ini diduga berhubungan dengan Femen, dimana mereka dikenal kerap menggelar aksi protes tanpa menggunakan busana.
Namun, kejadian ini sendiri mengundang kritik dari beberapa grup feminis lainnya, terutama mengenai upaya yang dilakukan petugas terhadap komunitas minor. (Sadam, Sumber: Mirror/Elle Griffiths)