Laporan Reporter Tribunnews Video, Hadi Maulana

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Tidak seperti hari-hari sebelumnya, beberapa imigran yang masuk ke Batam melalui pelabuhan tikus atau pelabuhan tak resmi tersebut nampak lebih segar.

Sejak tiba di Batam, beberapa waktu lalu, akhirnya ke 17 imigran yang sempat tinggal di taman inspirasi Batam Centre itupun disatukan dengan rekan-rekannya sesama imigran di hotel kolekta.
‎
Rafli Kabid wasdakim imigrasi ‎Batam mengatakan, ke 17 orang itu baru saja dijemput pagi tadi untuk dibawa ke tempat perkumpulan para pencari suaka itu.

Kini, sudah ada 178 imigran berstatus pencari suaka yang tinggal di hotel tersebut. Mereka datang dari berbagai negara, seperti Sudan, Irak, Afghanistan, Suriah, Pakistan, Mesir, Somalia, Yaman.

Berbekal kartu identitas yang dikeluarkan oleh ‎United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), mereka yang ditampung di hotel tersebut ditanggung sepenuhnya oleh International Organization for Migration (IOM).

Para imigran ini terpaksa lari dari negaranya yang dalam kondisi perang.

Sempat berpindah-pindah negara, mulai dari India, Malaysia, hingga ke Batam, Ahmed mengatakan sebagian keluarganya merupakan korban dari Taliban.‎

Sedikit banyak sanak keluarganya pun telah terbunuh di negaranya