Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fenomena di Brebes, Air dan Kulit Ikan Berubah Jadi Pink

"Tidak bisa dibiarkan kalau seperti ini, harus segera ditangani dan dibersihkan," katanya.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho

TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Sejumlah warga Brebes kaget melihat perubahan warna Sungai Kamal di Brebes, yang tiba-tiba menjadi pink atau merah muda.

Setelah itu disusulnya fenomena lainnya yaitu banyak ikan mati yang ditemukan terapung di permukaan sungai Kamal tersebut.

Saat petugas KLH melakukan pengambilan sample air, banyak ditemukan ikan yang sudah mati mengambang.

Di sebagian kulit ikan melekat warna pink.

"Dalam sebulan terakhir, sering kali saya melihat ikan-ikan di Sungai Kamal yang mati. Penyebabnya apa saya juga nggak tahu," ujar Kasdul (57) warga Desa Kedunguter, Rabu (11/11/2015).

Berbagai jenis ikan yang mati tak hanya berada di satu titik saja, namun di sepanjang empat kilometer lebih.

Berita Rekomendasi

"Warga desa sini tidak lagi berani menggunakan air sungai ini untuk keperluan apapun. Baik pertanian ataupun kebutuhan air yang lainnya. Selain airnya nggak bersih dan bewarna pink, juga miris melihat ikan-ikan di sungai banyak yang mati," ungkapnya.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Brebes, Edy, baru mengetahui berubahnya warna air Sungai Kamal di Desa Kedunguter, Kecamatan Brebes, Rabu (11/11) pagi.

Seperti diberitakan sebelumnya, air Sungai Kamal berubah menjadi merah muda atau pink.

"Saya tadi pagi ditelepon Kepala KLH Provinsi dan mendapatkan informasi jika air Sungai Kamal berubah warna menjadi merah muda," ujar Edy.

Edy bersama empat stafnya langsung mempersiapkan alat-alat uji kualitas air dan bergegas untuk menuju lokasi Sungai Kamal.

Mereka kemudian mengambil sample air bewarna pink yang dimasukkan ke dalam tiga jeriken berukuran kecil.

"Baru pertama kali saya melihat fenomena seperti ini, saya juga heran kenapa air Sungai Kamal bisa berubah warna menjadi pink," katanya.

Selain mendapati kondisi air berubah menjadi merah muda, Edy juga terkejut melihat banyaknya tumpukan sampah.

"Tidak bisa dibiarkan kalau seperti ini, harus segera ditangani dan dibersihkan," katanya.

Uji kualitas air

Tim KLH Kabupaten Brebes juga melakukan pengujian kualitas air menggunakan alat ukur digital water test kit di lokasi.

Alat itu untuk mengukur apakah air Sungai Kamal yang bewarna pink mengandung paparan limbah, zat kimia, fisika ataupun yang lainnya.

Setelah mengambil sample air, pihaknya langsung melakukan pengujian dengan alat ukur digital Water test kit.

"Kami sudah lakukan pengukuran kimia seperti timbal, ammonia, PH, sulfat, dan cacing. Hasilnya seluruhnya masih di bawah Nilai Ambang Batas (NAB) kecuali cacing. Tapi, kandungan cacing juga tidak terlalu dominan," ungkapnya.

KLH juga akan mengirimkan sample air bewarna pink itu ke Laboratorium Lingkungan di Tegal untuk melakukan uji lebih lanjut.

Hasil uji laboratorium, baru akan diketahui paling tidak tujuh hari ke depan.

Edy menyebut kemungkinan penyebabnya adalah limbah pabrik, sangat kecil.

Menurutnya di zona saluran Sungai Kamal belum ada industri. Ia justru curiga penyebabnya sampah.

"Kalau dikuras sampahnya lebih dari 5 dumptruck," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas