Laporan Wartawan Tribun Medan, Nikson Sihombing

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Keseriusan atlet tinju dari Indonesia bagian timur tidak kalah dengan atlet tinju dari Indonesia bagian barat.

Pasalnya, jelang naik ke atas ring mereka sangat serius berlatih dan mengikuti instruksi dari pelatih sambil memukul pad.

Mereka serius berlatih di pertandingan Kejuaraan Nasional, Pusat Latihan Pendidikan Pelajar (Kejurnas PPLP)

di Gedung Olah Raga (GOR) Mini, jalan Williem Iskandar, Pancing.

Margareta Tebai, Petinju asal Kota Jayapura, Papua mengatakan selalu melakukan pemanasan sebelum naik ke panggung.

Petinju kelas 45 kilogram ini menjelaskan gerakan tersebut bertujuan untuk merenggangkan otot.

Ia menjelaskan, gerakan yang dilakukan ialah streching, shadow box. Menurut penjelasannya Streching ialah gerkan untuk merilekskan otot-otot tubuh.

Sedangkan shadow box ialah gerakan memukul pad (sejenis sarung tinju). Pad tersebut dipegang oleh pelatih.

" Kemanapun pelatih mengarahkan padnya maka harus dipukul. Jika pad itu mengarah ke kanan maka aku akan berikan pukulan

menggunakan tangan kiri begitu sebaliknya, "katanya, Kamis (26/11)

Breymen Kasmando, yang juga petinju dari Papua mengatakan, selama latihan ia juga bisa menggunakan pukulan jab, hook, uppercut dan straight.

Petinju kelas 54 kilogram ini menjelaskan, jab ialah pukulan lurus dengan tagan kiri dan targetnya ialah bagian wajah.

" Hook ialah pukulan melingkar. Biasanya dari arah samping. Sedangkan uppercut ialah pukulan yang menusuk dari bawah ke atas ," katanya.

Tak hanya itu dalam tinju juga ada jenis pukulan straight. Yaitu pukulan lurus dengan menggunakan tangan kanan.

"Kalau pukulan andalanku ialah pukulan straight dan hook. Aku lebih berpatokan ke tangan kanan, karena tangan kanan lebjh kuat ," katanya tersenyum