Prosesi Saparan Bekakak, untuk Suami Istri Abdi Dalem Kesayangan Sri Sultan
Tradisi Saparan Bekakak bertujuan untuk memperingati suami istri yang merupakan abdi dalem kesayangan Sri Sultah Hamengku Buwono I.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hendra Krisdianto
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Hujan deras yang mengguyur Ambarketawang, Gamping, Sleman tak membuat upacara adat Saparan Bekakak batal digelar, Jumat (27/11/2015).
Kegiatan tahunan tersebut tetap berlangsung bahkan dianggap lebih meriah dari sebelumnya.
Hal tersebut dijelaskan oleh salah satu panitia Saparan Bekakak yakni Dito Suprapto.
"Tahun ini peserta yang menyemarakkan Saparan Bekakak sejumlah 50 grup. Kalau tahun kemarin hanya sekitar 43 grup saja," jelas Dito.
Saparan Bekakak dimulai dengan upacara di Lapangan Ambarketawang.
Lantas setelah itu, peserta dikirab menuju Balai Desa, Jalan Wates, Ring Road Selatan, Jalan Tegalwangi, Tlogi, hingga Petilasan Gunung Gamping.
Tradisi Saparan Bekakak bertujuan untuk memperingati suami istri yang merupakan abdi dalem kesayangan Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Abdi dalem tersebut meninggal karena terkena reruntuhan gunung gamping.
Setelah kejadian tersebut, Sultan memerintahkan warga untuk menggelar selametan untuk meminta keselamatan warga Gamping dari bencana dan juga mengenang abdi dalem tersebut. (*)